Sukses 5 Tahun Cetak Hasil Investasi Optimal, BPJS Ketenagakerjaan Berhasil Raih Penghargaan Khusus
Setelah sukses selama 5 tahun dalam mencetak hasil investasi yang optimal, BPJS Ketenagakerjaan berhasil meraih penghargaan khusus.
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM - Keberhasilan BPJS Ketenagakerjaan dalam mencetak hasil investasi yang optimal selama 5 tahun terakhir, membuatnya dianugerahi penghargaan khusus dalam Best Insurance Awards 2024 yang digelar oleh Investortrust.
Pada ajang tersebut, BPJS Ketenagakerjaan dinobatkan sebagai “Largest Investment Return in Five Years for Social Insurances” yang diterima langsung oleh Direktur Pengembangan Investasi Edwin Ridwan, CFA, FRM, Kamis (25/7/2024).
Edwin Ridwan dalam sambutannya menyebutkan bahwa penghargaan tersebut merupakan hasil dari kinerja terbaik dan sekaligus bukti komitmen BPJS Ketenagakerjaan dalam memberikan manfaat yang maksimal kepada para peserta.
"Award ini merupakan suatu bentuk apresiasi bagi kami, khususnya di Direktorat Investasi yang sudah bekerja secara maksimal sehingga kita bisa mengalahkan benchmark dengan menghasilkan Yield On Investment secara rata-rata 5 tahun terakhir sebesar 7,11 persen," ungkap Edwin.
"Kami tentunya senantiasa bekerja maksimal, untuk terus meningkatkan kepercayaan dari semua stakeholder dan juga memberikan manfaat sebesar besarnya untuk para peserta," tambah Edwin.
Capaian ini menjadi luar biasa, pasalnya Edwin membeberkan bahwa 5 tahun terakhir kondisi investasi di Indonesia diwarnai banyak tantangan, mulai dari badai covid-19, hingga kenaikan suku bunga global. Hal ini mengakibatkan ekonomi global dan nasional mengalami volatilitas yang luar biasa.
Baca juga: Tingkatkan Kepatuhan PKBU, BPJS Ketenagakerjaan Bogor Jalin Kerja Sama dengan Kejari Kota Bogor
Pihaknya menyebut salah satu kunci keberhasilan BPJS Ketenagakerjaan dalam menghadapi kondisi tersebut adalah dengan menurunkan alokasi investasi di saham dan mengalokasikan dana lebih banyak di Surat Berharga Negara (SBN).
Beberapa waktu lalu, BPJS Ketenagakerjaan juga telah mempublikasikan Laporan Keuangan tahun 2023 (Audited). Dalam laporan tersebut mencatat dana kelolaan BPJS Ketenagakerjaan mencapai Rp712,3 triliun atau naik 13,48 persen dibandingkan tahun sebelumnya dan dengan hasil investasi sebesar Rp47,1 triliun.
Jumlah dana tersebut terus merangkak naik hingga saat ini sebesar Rp754 triliun dan ditargetkan mampu menembus Rp812 triliun di penghujung tahun 2024.
"Kami mengelola dana amanah ini dengan prinsip liability driven yang artinya kita tidak hanya mencari return, tapi kita juga memastikan bahwa klaim dari peserta bisa kita bayarkan," ujarnya.
Ia menjamin seluruh dana para pekerja tersebut diinvestasikan dengan aman, karena dilakukan secara professional, hati-hati, dan sesuai aturan yang berlaku. Dengan demikian, para pekerja bisa terbebas dari rasa cemas.
"Tentunya dengan pencapaian ini kita berharap bahwa para pekerja di Indonesia bisa Bekerja Keras Bebas Cemas dikarenakan dana pekerja dipastikan aman dan tersedia untuk memenuhi kebutuhan para pekerja," pungkasnya.
Baca juga: Agar Bisa Terus Berkarya, Ditjen Kebudayaan Dorong Pemenuhan Hak Jaminan Sosial Bagi Pelaku Budaya