Alasan Presiden Jokowi Boyong 500 Relawan ke IKN, Buktikan Komitmen atas Pemindahan Ibu Kota
Presiden Jokowi akan memboyong 500 relawan projo untuk melihat IKN pada 11 Agustus mendatang.
Penulis: tribunsolo
Editor: Nuryanti
TRIBUNNEWS.COM - Inilah alasan Presiden Joko Widodo (Jokowi) memboyong relawan Pro Jokowi (Projo) ke Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur.
Presiden Jokowi akan memboyong 500 relawan Projo untuk melihat IKN pada 11 Agustus 2024 mendatang.
Relawan Projo diboyong untuk melihat progres pembangunan IKN.
Hal itu disampaikan oleh Ketua Umum Relawan Projo, Budi Arie Setiadi, di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (31/7/2024).
"Iya (relawan akan berangkat ke IKN) tadi sudah bilang sama bapak (Jokowi). Kita berangkat tanggal 10-11 (Agustus), tapi acaranya tanggal 11 (Agustus)" ujar Budi, dikutip dari YouTube Tribun Kaltim Official, Kamis (1/8/2024).
Ia mengatakan, kunjungan relawan ke IKN dalam rangka membuktikan komitmen Jokowi atas pemindahan Ibu Kota.
Aksi ini diambil agar semua pihak sadar bahwa pemindahan ibu kota adalah bagian penting untuk membangun Indonesia.
Ia juga mengatakan IKN adalah warisan dari Pemerintahan Jokowi.
"IKN ini kan bagian dari program legacy Pak Jokowi, yang menurut hikmat kami ini merupakan bagian dari komitmen pembangunan Indonesia-sentris."
"Karena Istana kita Istana di Indonesia ini semuanya produk kolonial. Kita bikin Istana sendiri di Nusantara," tambahnya.
Baca juga: PUPR: Rumah Subsidi untuk MBR Bakal Tersedia di IKN
Jokowi boyong influencer ke IKN
Presiden Jokowi mulai berkantor di IKN pada 28 Juli 2024 lalu.
Beberapa penggiat seni dan influencer Tanah Air ikut menemani Presiden ke IKN.
Mereka membersamai Jokowi dalam meresmikan Jembatan Pulau Balang di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
Jembatan ini menghubungkan Kota Balikpapan dan Kabupaten Penajaman Paser Utara.
Selain itu, Jokowi juga mengajak untuk meninjau jalan tol menuju IKN.
Malamnya, Jokowi didampingi istrinya, Iriana mengajak untuk makan malam bersama di kawasan glamping IKN.
(mg/Saifuddin Herlanda Abid)
Penulis adalah peserta magang dari Universitas Sebelas Maret (UNS)