Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Wacana PBNU Rebut PKB Dinilai Tak Masuk Akal, Pengamat: Semacam Halusinasi

Pengamat politik Dedi Kurnia Syah mengatakan wacana PBNU merebut PKB merupakan hal yang tak masuk akal. 

Penulis: Rahmat Fajar Nugraha
Editor: Wahyu Aji
zoom-in Wacana PBNU Rebut PKB Dinilai Tak Masuk Akal, Pengamat: Semacam Halusinasi
Kolase Tribunnews.com
Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya (kiri) dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin (kanan). Hubungan PKB-PBNU kian memanas. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com Rahmat W Nugraha

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat politik Dedi Kurnia Syah mengatakan wacana PBNU merebut PKB merupakan hal yang tak masuk akal. 

Diketahui PBNU berencana membentuk panitia khusus (pansus) terkait Partai kebangkitan Bangsa (PKB).

Tim tersebut dibentuk sebagai upaya PBNU untuk meluruskan sejarah sekaligus merebut kembali PKB ke PBNU.

“Wacana atau gerakan PBNU dalam membentuk panitia khusus atau tim khusus terkait upaya mengembalikan PKB ke NU ini saya kira adalah wacana yang absurd. Wacana yang yang lebih kental semacam halusinasi PBNU,” kata Dedi dihubungi Jumat (2/8/2024).

Menurutnya meskipun PKB didirikan oleh tokoh-tokoh NU.

Wacana itu tidak mendasar sama sekali, karena PKB sebuah entitas yang berdiri sendiri. 

BERITA REKOMENDASI

“Struktur PKB tidak berada di dalam tubuh NU. Tidak berada di dalam tubuh PBNU, sehingga mengupayakan untuk mengembalikan PKB itu sesuatu yang tidak masuk akal,” kata Dedi.

Tak hanya itu menurutnya wacana tersebut sesuatu yang mengada-ada. Serta kemunduran berpikir sekaligus kemunduran kegiatan PBNU sepanjang sejarah. 

“Kalaupun PBNU tetap menginginkan (PKB) misalnya karena punya catatan sejarah PKB harus kembali ke NU. Maka seharusnya dia (PBNU) melakukan langkah-langkah yang dulu pernah dilakukan oleh Yenny Wahid ikut kontestasi di pemilihan ketua umum PKB,” kata Dedi.

Ditegaskannya hal yang dilakukan Yenny Wahid itu merupakan proses yang benar. Cara-cara yang dibenarkan dalam konteks organisasi.

“Sementara yang dilakukan oleh PBNU hari ini, selain mengada-ngada saya kira halusinasi. Artinya kalau sampai PKB bisa direbut oleh PBNU tanpa melalui mekanisme yang semestinya. Maka ini sebuah kejadian yang yang cukup mengkhawatirkan bagi parpol lain,” tegasnya. 


Diberitakan Kompas.com Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Saifullah Yusuf mengungkapkan, PBNU berencana membentuk tim lima atau panitia khusus (pansus) terkait Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). 

Gus Ipul, sapaan akrabnya, menyebutkan bahwa tim tersebut dibentuk sebagai upaya PBNU untuk meluruskan sejarah sekaligus merebut kembali PKB ke pemilik sahnya yakni PBNU.

"PBNU sedang berdiskusi. Jika diperlukan, pembentukan tim lima akan segera dilakukan. Langkah ini setelah melihat pernyataan elite-elite PKB yang ahistoris. Ada tanda-tanda mereka akan membawa lari dari sejarah berdirinya PKB,” kata Gus Ipul dalam keterangan tertulis, Jumat (26/7/2024). 

Ia menjelaskan, tim lima yang sedang digagas ini akan menyerupai tim yang dibentuk oleh PBNU pada awal masa reformasi untuk mendirikan PKB.

Gus Ipul menyebutkan, tim akan segera diwujudkan setelah mendapatkkan persetujuan dari Rais Aam KH Miftachul Ahyar dan Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf.

“Kita akan undang bergabung seluruh tokoh, para aktivis NU untuk dimintai pendapatnya terkait hal ini,” kata Gus Ipul.

Baca juga: Tuntut Gus Yahya-Gus Ipul Mundur, Massa Aliansi Santri Gus Dur Menggugat Sujud di Depan Gedung PBNU

Menurut dia, elite PKB saat ini banyak membuat pernyataan yang melenceng dari fatsun awal berdirinya PKB

Bahkan, ia menuding ada upaya yang nyata dan sistematis yang dilakukan elit PKB untuk menjauhkan PKB dari struktural NU.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas