Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Deputi V KSP Sebut KPK Sekarang Babak Belur, Pimpinannya Harus Berkaca Diri dan Muhasabah

Deputi V Kantor Staf Presiden (KSP), Rumadi Ahmad menilai kondisi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) saat ini babak belur.

Penulis: Ashri Fadilla
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Deputi V KSP Sebut KPK Sekarang Babak Belur, Pimpinannya Harus Berkaca Diri dan Muhasabah
Tribunnews.com/ Ashri Fadilla
Acara diskusi oleh Indonesian Corruption Watch (ICW) bertajuk Menakar Kerja Pansel KPK 2024: Menguatkan atau Memperlemah Pemberantasan Korupsi di kawasan Tebet, Jakarta, Jumat (9/8/2024). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ashri Fadilla

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Deputi V Kantor Staf Presiden (KSP), Rumadi Ahmad menilai kondisi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) saat ini babak belur.

Kondisi demikian menurut Rumadi terjadi sejak era kepemimpinan Firli Bahuri.

Terlebih dengan berubahnya ketentuan masa kepemimpinan dari empat menjadi lima tahun.

"Kita bisa belajarlah kepemimpinan lima tahun yang harusnya empat tahun ini, itu memang harus kami akui babak belur. Babak belur," kata Rumadi dalam acara diskusi oleh Indonesian Corruption Watch (ICW) bertajuk Menakar Kerja Pansel KPK 2024: Menguatkan atau Memperlemah Pemberantasan Korupsi, Jumat (9/8/2024) di kawasan Tebet, Jakarta.

Karena itu, para Pimpinan KPK saat ini diminta untuk banyak-banyak berkaca dan muhasabah.

Baca juga: Agus Rahardjo Nilai KPK Berada di Titik Nadir, Ungkit Periode Kedua Pemerintahan Jokowi

Bahkan Rumadi berkelakar masyarakat dapat memberikan kaca jika para Pimpinan KPK yang sekarang tidak memilikinya.

BERITA REKOMENDASI

"Dalam beberapa kali kesempatan saya selalu menyampaikan, kayaknya secara internal, pimpinan juga harus muhasabah, harus mengaca diri. Tapi kalau enggak punya kaca, ya mungkin teman-teman bisa memberikan kaca supaya bisa berkaca," ujar Rumadi.

Meski demikian, kondisi KPK yang terpuruk menurut Rumadi masih dapat diperbaiki pada periode kepemimpinan berikutnya.

Karena itulah proses seleksi Capim KPK menjadi pusat perhatian saat ini.

Baca juga: Profile Assessment Capim KPK Dilaksanakan 28-29 Agustus, Jenderal hingga Politisi Bakal Ikut Tes

"Dengan situasi yang kita hadapi ini, kami masih punya harapan, kami masih punya optimisme, mudah-mudahan proses pemilihan ini bisa berjalan dengan baik," katanya.

Namun Rumadi menilai bahwa jalan untuk menuju ke sana tidaklah mudah dan masih terdapat tantangan.


Di antaranya tantangan terkait proper test pada tahapan seleksi Capim KPK mendatang.

"Kita masih punya tantangan, misalnya apakah nanti yang melakukan proper test itu DPR periode sekarang atau periode yang baru, karena DPR itu kan yang periode sekarang akan habis, akan ada pelantikan di tanggal 1 Oktober (2024)," kata Rumadi.

Adapun saat ini, proses seleksi Capim KPK baru melewati tahap tes tertulis yang meloloskan 40 dari 230 perserta.

Selanjutnya, 40 peserta itu akan mengikuti tahap profile assessment atau penilaian profil.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas