Airlangga Mundur dari Ketum Golkar, Megawati Prihatin, Luhut Sempat Pertanyakan 'Apa yang Salah?'
Airlangga resmi mengundurkan diri terhitung sejak 10 Agustus 2024. Airlangga mengungkap ada alasan dirinya memilih mundur dari kursi Ketua Umum Golkar
Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Nanda Lusiana Saputri
Hasto pun mengulas bagaimana PDIP memiliki pengalaman pada masa Orde Baru, di mana berbagai intervensi kekuasaan terjadi.
Intervensi kekuasaan tersebut, kata Hasto, tujuannya untuk mengerdilkan demokrasi dan menjauhkan prinsip-prinsip kedaulatan partai.
Meski begitu, pihaknya tak ingin mencampuri urusan partai lain.
Luhut Pandjaitan
Sebelum Megawati, Luhut ternyata lebih awal mengetahui rencana mundurnya Airlangga dari Ketum Golkar.
Luhut pun mengaku kaget.
Ia juga mempertanyakan kekurangan Airlangga dalam memimpin partai berlambang pohon beringin ini.
Hal itu diketahui Luhut pada Jumat (9/8/2024), bahkan sebelum Airlangga memutuskan untuk mudur.
"Apa yang salah dengan Ketua Umum (Partai Golkar) Airlangga Hartarto? Saya di kabinet sama-sama dengan dia dan dia melaksanakan tugasnya dengan baik dan menurut saya, Golkar dalam kepemimpinan dia itu juga mencapai prestasi yang cukup baik."
"Kita semua harus kompak di Golkar ini," ujar Luhut.
Luhut menilai Airlangga adalah sosok yang memiliki tanggung jawab yang besar.
Untuk itu, Luhut mengingatkan kepada kader Partai Golkar supaya tidak mau diintimidasi dan dipengaruhi pihak-pihak yang menginginkan munaslub.
(Galuh Widya Wardani/Fransiskus Adhiyuda Prasetia/Tribunnews.com/hartarto)