Jejak Politik Airlangga Hartarto, Mundur dari Ketum Golkar karena Ingin Jaga Stabilitas dan Keutuhan
Inilah jejak politik Airlangga Hartarto setelah ia menyatakan mengundurkan diri dari jabatan Ketua Umum Partai Golkar.
Penulis: Rifqah
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Airlangga Hartarto menyatakan mundur dari jabatan Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar, terhitung sejak Sabtu (10/8/2024) lalu.
Alasan Airlangga mengundurkan diri adalah demi menjaga stabilitas transisi pemerintahan ke depannya dan untuk menjaga keutuhan Partai Golkar.
"Saya Airlangga Hartarto, setelah mempertimbangkan dan untuk menjaga keutuhan Partai Golkar dalam rangka memastikan stabilitas transisi pemerintahan yang akan datang terjadi dalam waktu dekat."
"Maka dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim serta atas petunjuk Yang Maha Besar, maka dengan ini saya menyatakan pengunduran diri sebagai ketua Umum DPP Partai Golkar," ujar Airlangga, Minggu (11/8/2024).
Setelah pengunduran dirinya ini, kata Airlangga, Golkar akan segera menyiapkan mekanisme organisasi sesuai dengan ketentuan AD/ART yang berlaku dan dilakukan dengan tertib dan menjunjung tinggi marwah Partai Golkar.
Golkar disebut akan menunjuk Plt Ketum sebelum terpilihnya Ketua Umum definitif.
"Semua proses ini akan dilakukan dengan damai, tertib, dan dengan menjunjung tinggi marwah Partai Golkar. Demokrasi harus kita kawal dan kita kembangkan terus menerus," jelasnya
"Partai politik adalah pilar demokrasi kita. Indonesia adalah negeri besar. Kita harus memastikan bahwa demokrasi kita terus berjalan dari satu generasi ke generasi berikutnya," imbuh Airlangga.
Lantas, seperti apakah jejak politik Airlangga Hartarto tersebut hingga akhirnya memutuskan untuk mundur dari kursi Ketum Golkar?
Jejak Politik Airlangga Hartarto
Airlangga menjabat sebagai Ketua Umum Partai Golkar sejak 2019 lalu, untuk masa jabatan selama lima tahun sampai 2024.
Karier politiknya Airlangga sendiri mulai naik sejak Airlangga menjadi Wakil Bendahara DPP Partai Golkar pada periode 2004-2009 lalu.
Baca juga: Elite Golkar Sebut Airlangga Hartarto Sudah Ikhlas Mundur Dari Kursi Ketua Umum
Pada saat itu, Golkar dipimpin oleh Jusuf Kalla yang juga menjabat sebagai Wakil Presiden.
Jabatan itulah yang kemudian menjadikan Airlangga masuk ke dalam jajaran elite Golkar.
Pada 2006-2009, Airlangga menduduki kursi DPR RI yang bertugas di Komisi VII DPR RI, membidangi energi, lingkungan hidup, dan ristek.
Lalu, pada 2009-2015, Airlangga terpilih menjadi Ketua DPP Partai Golkar.
Airlangga juga terpilih kembali menjadi anggota DPR RI periode 2009-2014 sebagai Ketua Komisi VI yang membidangi perindustrian, perdagangan, UKMK, Investasi, dan BUMN.
Dilansir dari laman resmi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, pada 2016, Airlangga tercatat sempat mengemban tugas sebagai Menteri Perindustrian periode 2016-2019 dalam Kabinet Kerja Indonesia Maju pimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Lalu, pada 2019, Airlangga terpilih menjadi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian yang dilantik sejak 23 Oktober 2019 lalu dan masih menjabat hingga sekarang.
Kepemimpinan Airlangga di Partai Golkar juga masih berlanjut setelah dirinya terpilih lagi menjadi Ketua Umum dalam Munas Partai Golkar di Jakarta pada 4 Desember 2019 silam.
Di mana, saat itu, Airlangga terpilih secara aklamasi setelah lawannya, Aziz Syamsuddin mengundurkan diri dari pencalonan Ketum Golkar.
Riwayat Jabatan
Berikut adalah riwayat jabatan Airlangga di bidang organisasi hingga politik, dilansir Wikipedia:
- Ketua, Persatuan Insinyur Indonesia (PII) periode (2006–2009)
- Ketua Dewan Insinyur PII (2009–2012)
- Anggota Majelis Wali Amanah, Universitas Gadjah Mada (UGM) dua periode sd tahun 2012
- Anggota DPR-RI, (2004–2009) & (2009–2014)
- Ketua Umum Asosiasi Emiten Indonesia (AEI) (2005–2008), (2008–2011) & (2011–2014)
- Menteri Perindustrian Indonesia Kabinet Kerja (2016–2019)
- Ketua Umum Pengurus Besar Wushu Indonesia (2017-2021)
- Ketua Umum Partai Golkar (2017–2024)
- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Kabinet Indonesia Maju (2019-2024)
- Ketua Dewan Pertimbangan Bapera (2020-Sekarang)
- Presiden Komisaris PT Fajar Surya Wisesa Tbk, Bekasi (1987)
- Presiden Komisaris PT Ciptadana Sekuritas (1994)
- Presiden Direktur PT Bisma Narendra (1994)
Riwayat Pekerjaan
- Presiden Komisaris PT Fajar Surya Wisesa Tbk
- Presiden Komisaris PT Ciptadana Sekuritas
- Presiden Direktur PT Bisma Narendra
- Komisaris PT Sorini Corporation Tbk
- Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI dari Partai Golkar
Riwayat Pendidikan
- SMA Kolese Kanisius Jakarta
- Sarjana Teknik, Jurusan Teknik Mesin - Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada, D.I. Yogyakarta-Indonesia
- Advanced Management Program (AMP) Wharton School, University of Pennsylvania, Philadelphia-USA
- Master of Business Administration (MBA), Monash University, Melbourne-Australia
- Master of Management Technology (MMT), Melbourne Business School - University of Melbourne Australia
(Tribunnews.com/Rifqah/Igman Ibrahim)