12 Poin Pidato Kenegaraan Terakhir Jokowi, Klaim Keberhasilan hingga Titip Harapan ke Prabowo
Jokowi menyampaikan sejumlah hal di hadapan menteri, jajaran pimpinan MPR, DPR, dan pejabat lain, di Gedung Nusantara MPR/DPR/DPD, Jumat (16/8/2024).
Penulis: Suci Bangun Dwi Setyaningsih
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Jokowi pun kembali bersyukur, atas pertumbuhan ekonomi yang terjaga meski menghadapi situasi yang tidak mudah.
"Patut kita syukuri, alhamdulillah, Indonesia merupakan satu dari sedikit negara yang mampu pulih lebih cepat, bahkan terus bertumbuh."
"Pertumbuhan ekonomi kita terjaga di kisaran 5 persen, walau banyak negara tidak tumbuh, bahkan melambat," ungkapnya.
Contohnya, Wilayah Indonesia Timur, yakni Papua dan Maluku justru mampu tumbuh di atas 6 persen dan Maluku Utara mampu tumbuh di atas 20 persen.
5. Inflasi Terkendali
Pada momen pidato kenegaraan itu, Jokowi juga menyinggung tingkat inflasi yang terkendali di kisaran 2-3 persen saat banyak negara mengalami kenaikan luat biasa.
Bahkan, ada yang mencapai lebih dari 200 persen.
Sementara itu, angka kemiskinan ekstrem mampu diturunkan, dari sebelumnya 6,1 persen menjadi 0,8 persen di tahun 2024.
Baca juga: 4 Kali Jokowi Minta Maaf di Sidang Tahunan MPR, Diapresiasi Gerindra, Direspons Sinis PDIP
6. Angka Stunting dan Pengangguran Turun
Jokowi juga mengeklaim, angka stunting di Indonesia berkurang, dari sebelumnya 37 persen menjadi 21,5 persen di tahun 2023.
Tingkat pengangguran juga mampu ditekan dari sebelumnya 5,7 persen menjadi 4,8 persen di tahun 2024.
7. Singgung Kartu Indonesia Sehat
Selain beberapa hal di atas, Jokowi menyinggung perihal upaya perlindungan bagi masyarakat ekonomi bawah yang diklaim memberikan manfaat bagi masyarakat.
Sebab, sebanyak Rp361 triliun anggaran Kartu Indonesia Sehat selama 10 tahun ini digunakan untuk membiayai layanan kesehatan lebih dari 92 juta peserta JKN per tahun.