Aksi Heroik Anton Gobay, Siswa SMA YPPK Jayapura yang Panjat Tiang Bendera demi Perbaiki Tali
Aksi heroik dilakukan seorang siswa SMA YPPK Jayapura yang rela memanjat tiang bendera demi memperbaiki tali saat upacara HUT ke-79 RI.
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Salma Fenty
TRIBUNNEWS.COM - Upacara untuk memperingati HUT ke-79 RI dilakukan di seluruh pelosok Tanah Air, termasuk di SMA YPPK Taruna Dharma, Jayapura pada hari ini, Sabtu (17/8/2024).
Namun, ada momen yang tidak terduga dalam upacara di SMA tersebut ketika prosesi pengibaran bendera Merah Putih oleh Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka).
Adapun momen yang dimaksud yakni ketika tali di tiang bendera terlepas sehingga prosesi pengibaran bendera Merah Putih tidak bisa dilakukan.
Lantas, ada seseorang siswa bernama Anton Gobay yang melakukan aksi heroik dengan memanjat tiang bendera tersebut untuk memperbaiki tali yang terlepas.
Kemudian, tali tersebut kembali dipasangkan pada lubang yang berada di bendera Merah Putih yang akan dikibarkan.
"Pelan, pelan sayang," ujar seseorang yang diduga guru di sekolah tersebut.
Kemudian, aksi heroik siswa itu disambut tepuk tangan oleh peserta yang hadir.
Adapun aksi heroik itu direkam oleh guru di SMA YPPK Taruna Dharma di akun Instagram pribadinya, @emanandez_.
Menurut keterangan yang dituliskan oleh guru tersebut, penyebab bendera Merah Putih tidak bisa dikibarkan karena katrol yang digunakan mengalami kerusakan.
Baca juga: Potret Anggota Paskibraka Putri Menggunakan Hijab dalam Upacara HUT ke-79 RI di IKN
Padahal, sambungnya, katrol di tiang bendera tersebut sudah dicek berulang kali.
"Definisi musibah selalu datang tanpa dikira, meskipun sudah dilakukan pengecekan berulang kali namun katrol rusak di hari H."
"Terima kasih anak Anton Gobay yang dengan berani memanjat dan memperbaiki tali bendera agar upacara peringatan HUT RI tetap terlaksana dengan khidmat," tulis guru tersebut.
Beragam pujian pun ditulis oleh warganet atas aksi heroik Anton Gobay.
Bahkan, aksi Anton Gobay pun sampai disamakan dengan aksi dari Yohanes Ande Kala atau Joni pada tahun 2018 lalu.