Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Qodari Bela Jokowi Soal Rekaman Video yang Diduga Kerahkan Penegak Hukum untuk Lakukan Intimidasi

Qodari mengatakan, Hasto menghilangkan konteks pidato Presiden Jokowi dan hanya mengambil potongan-potongan tertentu.

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Qodari Bela Jokowi Soal Rekaman Video yang Diduga Kerahkan Penegak Hukum untuk Lakukan Intimidasi
TRIBUNNEWS/LENDY RAMADHAN
Direktur Eksekutif Indo Barometer, M. Qodari di studio Tribun Network, Jalan Palmerah Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (4/6/2024). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Eksekutif Indo Barometer M. Qodari, merespons pernyataan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang membuka rekaman ketika Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengancam melakukan intimidasi memakai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Polri, dan kejaksaan.

Qodari mengatakan, Hasto menghilangkan konteks pidato Presiden Jokowi dan hanya mengambil potongan-potongan tertentu sehingga kehilangan konteksnya secara utuh.

Baca juga: Projo: Mas Hasto Ngelindur, Potongan Video 2019 Dipakai untuk Serang Jokowi

Sebab Qodari telah menelusuri pernyataan Jokowo itu ternyata disampaikannya dalam Rakornas Forkopimda, Sentul, Bogor pada Rabu (13/11/2019).

Menurutnya, apa yang dilakukan Hasto dengan mengambil potongan-potongan tertentu sehingga kehilangan konteksnya secara utuh.

Baca juga: Legislator PDIP Ini Berharap Ada Pemerataan Ekonomi dari IKN: Puji Jokowi, Titip Pesan ke Prabowo

"Nah setelah saya cek itu pidato Pak Jokowi di depan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Indonesia Maju Pemerintah Pusat dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) di Sentul International Convention Center, Bogor, Jawa Barat pada 13 November 2019,” kata Qodari kepada wartawan Minggu (18/8/2024).

Jika melihat konteks yang utuh, kata Qodari, sebetulnya arahan Presiden Jokowi itu tidak ada yang salah.

BERITA TERKAIT

Karena meminta jajaran pemerintah daerah bekerja secara maksimal untuk menghadapi tantangan global, dengan tidak membuat banyak peraturan dan lebih menyederhanakan perizinan investasi.

“Dalam pidatonya Pak Jokowi justru meminta jajaran pemerintah termasuk kepala daerah dan aparat hukum untuk bekerja dengan baik karena tantangan dunia begitu besar, bekerja dengan baik. Misalnya, satu, jangan terlalu banyak peraturan daerah. Dua, jangan terlalu banyak perizinan yang justru menyulitkan investasi,” ujarnya.

“Kemudian lelang jangan dilangsungkan di akhir tahun, apalagi kalau yang bersifat infrastruktur karena nanti justru tidak selesai atau tidak ada hasilnya, lelang itu harus dilaksanakan di awal,” imbuhnya.

Qodari menilai semua pesan yang disampaikan Presiden Jokowi dalam forum tersebut sangat bagus dan positif. 

Sehingga apa yang terjadi sesungguhnya justru berbanding terbalik dengan tuduhan Hasto yang menggunakan penggalan video untuk memelintir pernyataan Presiden Jokowi.

Baca juga: Analisis Roy Suryo soal Rekaman Suara Jokowi yang Diputar Hasto PDIP, Asli atau AI?

“Jadi ini semua kan pesan-pesan yang bagus dan positif dan Pak Jokowi mengingatkan ya kepada aparat hukum untuk tidak menggigit orang yang benar. Saya ulangi jangan menggigit orang yang benar, aparat hukum itu menggigit yang memiliki niat buruk, mengganggu agenda kerja-kerja nasional,” ucapnya.

“Jadi bagus sekali justru pernyataan Pak Jokowi ini, nah Pak Jokowi juga tidak memberikan toleransi kepada aparat hukum yang memeras birokrat dan pelaku usaha yang benar,” lanjutnya.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas