Otto Pertanyakan Putusan Hakim di Kasus Kopi Sianida: Tak Mungkin Terjadi Tanpa Autopsi
Otto Hasibuan mengungkapkan adanya kejanggalan putusan hakim di kasus kematian Mirna, pada saat konferensi pers bebasnya Jessica Wongso, Minggu (18/8)
Penulis: tribunsolo
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM – Pengacara Jessica Kumala Wongso, Otto Hasibuan, menyinggung soal autopsi Wayan Mirna Salihin.
Hal ini disampaikan Otto saat konferensi pers setelah Jessica Wongso bebas bersyarat, Minggu (18/8/2024).
Otto menyebut dirinya melihat beberapa hal yang seharusnya diluruskan dalam kasus kopi sianida yang menewaskan Mirna.
Termasuk soal putusan hakim mengenai penyebab kematian Mirna tanpa melakukan autopsi.
"Karena bagi saya tidak ada kemungkinan dan tidak mungkin seorang hakim dapat menyatakan seseorang itu mati karena racun."
"Katakanlah ada seseorang di sana tiba-tiba jatuh meninggal, kemudian hakim mengatakan ‘oh itu meninggalnya karena sianida ', tanpa autopsi'," ujat Otto Hasibuan, dikutip dari tayangan YouTube KompasTV, Senin (19/8/2024).
"Bayangkan saja orang mati tiba-tiba tidak karena sakit ditantya matinya karena apa. Karena racun?"
"Terus kalau racun, racunnya apa masih banyak tahapannya, tidak mungkin itu bisa terjadi disimpulkan seorang hakim di Republik ini tanpa autopsi," tambahnya.
Ia pun bertanya-tanya terkait dasar hukum yang dapat memutuskan seseorang meninggal karena racun sianida tanpa diautopsi.
Otto pun berharap Mahkamah Agung (MA) bisa menjawab sikap hakim dalam kasus Mirna.
"Sehingga hakim mengatakan Mirna mati karena racun dan diketahui racunnya sianida tanpa di autopsi, dari mana dasarnya."
Baca juga: Ungkit Kasus Jessica, Otto Hasibuan Pertanyakan Penyebab Kematian Mirna Tanpa Ada Proses Autopsi
"Terus terang saja saya selalu berharap, entah apapun ini, Mahkamah Agung harus menjawab, apakah seorang hakim bisa menyatakan sebab matinya seseorang yang mati karena tiba-tiba tidak karena sakit, karena racun dan tanpa diautopsi," terangnya.
Lebih lanjut, Otto sempat menyinggung kasus Ferdi Sambo hingga kematian Vina Cirebon.
Ia mengatakan korban pembunuhan Ferdy Sambo, Brigadir Yoshua Hutabarat (Brigadir J), menjalani prosedur autopsi.
Begitu juga korban pembunuhan di Cirebon, Jawa Barat pada 2016 silam, Vina, yang kasusnya kembali viral.