Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sebelum Dicopot dari Menkumham, Yasonna Bertemu dengan Megawati dan Jokowi, Ini Isi Pertemuannya

Sebelum dicopot dari jabatannya sebagai Menkumham, Yasonna Laoly mengaku bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri dan Presiden Jokowi.

Penulis: Muhamad Deni Setiawan
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Sebelum Dicopot dari Menkumham, Yasonna Bertemu dengan Megawati dan Jokowi, Ini Isi Pertemuannya
Tribunnews.com/ rizki sandi saputra
Menteri Hukum dan HAM RI (Menkumham) Yasonna H Laoly saat ditemui awak media di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan, Rabu (12/6/2024). Sebelum dicopot dari jabatannya sebagai Menkumham, Yasonna Laoly mengaku bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri dan Presiden Jokowi. 

"Dalam pekerjaan saya, dalam keseharian saya sebagai pimpinan saudara maupun dalam pergaulan, mungkin ada di antara saudara yang kecewa," ungkapnya.

Sebagai pimpinan, kata Yasonna, tentu harus mengambil tindakan seperti pemecatan, rotasi, mutasi, maupun teguran. Oleh karena itu, dirinya meminta maaf kepada jajarannya.

Di sisi lain, Yasonna berujar sudah mempunyai firasat akan dicopot oleh Jokowi sebagai Menkumham.




Jauh sebelum di-reshuffle oleh Jokowi, Yasonna mengaku sudah mengenal baik sosok Supratman Andi Agtas yang adalah mantan Ketua Badan Legislasi (Baleg) DPR RI.

"Saya sudah bertemu dengan Pak Supratman. Jauh sebelum ini dan saya sudah dapat berita, lah, bocoran."

"Saya sudah mengenal baik Pak Supratman selama ini. Hubungan kami sebagai Kementerian dan Baleg itu, kan, intens dalam suatu reknas (rapat kerja nasional), pembahasan undang-undang, dan lain-lain," ungkapnya.

Yasonna menyatakan Supratman adalah sosok yang cocok untuk menggantikan posisinya.

BERITA TERKAIT

"Beliau orang yang saya kira bisa meneruskan, orang yang baik, mampu, cakep untuk meneruskan menjadi pemimpin Kementerian Hukum dan HAM," ujar Yasonna.

Ia menyebut dirinya sudah siap dan menerima digantikan oleh Supratman Andi Agtas.

Apalagi, reshuffle adalah hak prerogatif presiden dan dirinya sudah merencanakan pengunduran diri sebagai persiapan menjadi anggota DPR.

"Saya dari kemarin sudah lebih siap, bahkan saya sudah menyampaikan ke ajudan, ke beberapa staf yang kayak 'Be ready, siap-siap'. Barang-barang saya sudah sedikit kemas-kemas."

"Harusnya saya pertengahan September saya sudah harus mengundurkan diri karena saya harus menyiapkan diri untuk segala surat-surat dokumen yang diperlukan untuk menjadi anggota DPR. Sudah sangat siap lahir batin," ungkapnya.

(Tribunnews.com/Deni/Galuh/Ilham)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas