Jokowi di Munas Golkar: Saya Kalau Melihat Pohon Beringin, Bawaannya Adem Gitu
Jokowi memuji Partai Golkar dalam sambutannya dalam Munas hari ini. Dia menyebut ketika melihat pohon beringin, maka dirinya akan merasa sejuk.
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri dan memberikan sambutan di penutupan Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar yang digelar di Jakarta Convention Centre (JCC), Senayan, Jakarta Pusat pada Rabu (21/8/2024).
Dalam sambutannya, Jokowi mengaku ketika melihat pohon beringin, dia merasa sejuk.
Seperti diketahui, lambang Partai Golkar adalah pohon beringin.
Awalnya, Jokowi memuji Partai Golkar karena merupakan partai yang bisa bertahan lama dan telah berkontribusi terhadap kemajuan Indonesia.
"Saya bersyukur bisa hadir di acara partai terbesar dan tertua di Indonesia. Partai yang besar, kuat, dan banyak berkontribusi demi kemajuan bangsa Indonesia kita tercinta," kata Jokowi dalam sambutannya, dikutip dari YouTube Kompas TV.
Selanjutnya, Jokowi bercerita bahwa dirinya merasa sejuk ketika melihat pohon beringin yang merujuk pada Partai Golkar.
"Saya kalau melihat pohon beringin, bawaanya adem gitu, bawaannya sejuk gitu. Apalagi di siang hari pas sedang panas-panasnya, sedang terik-teriknya," jelasnya.
"Berada di dekat pohon beringin membuat kita lebih teduh. Malam hari ini, saya merasa sangat teduh, membuat kita lebih nyaman. Malam hari ini, saya juga lebih nyaman," sambung Jokowi diikuti tepuk tangan peserta Munas Golkar.
Pujian dari Jokowi terhadap Golkar pun berlanjut ketika partai yang kini diketuai Bahlil Lahadalia itu merupakan partai terbuka.
Baca juga: Kelakar Bahlil ke Jokowi yang Pakai Baju Kuning saat Munas: Saya Pikir Kader Golkar Baru
Dia pun menyamakan Golkar seperti perusahaan yang telah go public.
"Kalau di bisnis, ini (Partai Golkar) Tbk," tuturnya.
Keterbukaan Partai Golkar itu, kata Jokowi, terlihat dari ketua umum yang berasal dari berbagai daerah seperti Akbar Tandjung yang lahir di Tapanuli, lalu Jusuf Kalla (JK) dari Makassar, dan Bahlil yang berasal dari Papua.
"Artinya Partai Golkar ini Indonesia banget," tutur Jokowi.
Mantan Wali Kota Solo itu pun menganggap bahwa Golkar yang menurutnya menjadi partai terbuka membuat terwujudnya pluralisme di tubuh partai.