7 Fakta Jokowi di Munas Golkar, Bicara Putusan MK, Puji Airlangga, hingga Beri Pesan untuk Bahlil
Jokowi singgung putusan MK saat Musyawarah Nasional Partai Golkar di Jakarta Convention Centre (JCC), Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (21/8/2024).
Penulis: Suci Bangun Dwi Setyaningsih
Editor: Tiara Shelavie
Jokowi pun kembali mengungkapkan rasa nyamannya jika berada di dekat pohon beringin.
"Berada di dekat pohon beringin, di bawah pohon beringin membuat kita lebih teduh. Malam hari ini, saya merasa sangat teduh, membuat kita lebih nyaman. Malam hari ini, saya juga lebih nyaman," lanjutnya, sambil tersenyum.
3. Puji Partai Golkar, Partai yang Terbuka
Selain itu, Jokowi mengaku senang terhadap Golkar karena partainya dinilai terbuka kepada siapapun.
Keterbukaan Golkar ini, terbukti dari para kadernya yang berasal dari sejumlah daerah.
Seperti Ketua Umum barunya, Bahlil Lahadalia berasal dari Papua, Akbar Tandjung dari Tapanuli, hingga Jusuf Kalla (JK) dari Makassar.
"Kita lihat sejarah ketua umum Golkar dari mana saja, dari Jawa Pak Agung Laksono, Setya Novanto, Pak Airlangga. Dari Sumatera Bapak Aburizal Bakrie, Akbar Tanjung dari Tapanuli Tengah. Ada juga dari Sulawesi Pak Jusuf Kalla dari Makassar dan sekarang ketua umum yang sekarang dari tanah Papua," ungkap Jokowi.
"Artinya Partai Golkar ini Indonesia banget," lanjutnya.
Lantas, Mantan Wali Kota Solo itu menilai, Golkar yang menjadi partai terbuka membuat terwujudnya pluralisme di tubuh partai.
"Pluralisme Golkar sangat terjaga, sangat harmonis. Itu yang menurut saya membuat Golkar lebih teduh dari yang lain," tuturnya.
Baca juga: Bahlil Umumkan Ketua Dewan Pembina Golkar Hari Ini, Sosok Jokowi?
4. Singgung Putusan MK
Presiden Jokowi pun menyinggung putusan Mahkamah Konstitusi (MK) dan Baleg DPR mengenai Pilkada 2024 yang ramai diperbincangkan di media sosial (medsos).
Jokowi mengakui, dirinya melihat keriuhan akibat putusan MK soal ambang batas pencalonan kepala daerah.
"Ini sehari dua hari ini kalau kita lihat medsos, media massa ini sedang riuh, sedang ramai setelah putusan yang terkait dengan pilkada,"ucap Jokowi.
Namun, kata Jokowi, yang membuat keputusan adalah MK, yang ramai dibicarakan tetap si "tukang kayu".
"Setelah saya lihat di medsos, salah satu yang ramai tetap soal si tukang kayu. Kalau sering buka di medsos pasti tahu tukang kayu ini siapa. Padahal kita tahu semuanya, kita tahu semuanya, yang membuat keputusan itu adalah MK. Itu adalah wilayah yudikatif," tuturnya.