Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Keputusan Baleg DPR Disebut Akomodasi Parpol Tak Miliki Kursi di DPRD untuk Usung Cakada

Proses penyusunan hingga pengesahan RUU Pilkada dinilai berlangsung dengan memenuhi prinsip-prinsip demokrasi. 

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Wahyu Gilang Putranto
zoom-in Keputusan Baleg DPR Disebut Akomodasi Parpol Tak Miliki Kursi di DPRD untuk Usung Cakada
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Suasana rapat kerja dengan Badan Legislasi DPR terkait pembahasan RUU Pilkada di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (21/8/2024). Badan Legislasi menggelar rapat kerja dengan Pemerintah dan DPD membahas RUU tentang Perubahan Keempat atas UU Nomor 1 Tahun 2015 tentang penetapan peraturan pemerintah pengganti UU nomor 1 Tahun 2014 tentang pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota menjadi UU atau RUU Pilkada. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Legislasi (Baleg) DPR bersama pemerintah telah menyelesaikan pembahasan RUU Pilkada.

Di mana pada kesimpulan rapatnya Baleg DPR RI tetap mengakomodir putusan Mahkamah Konstitusi (MK) No.60/PUU-XXII/2024 terkait ambang batas pencalonan di Pilkada.

Koordinator sahabat DPR Indonesia, Bintang Wahyu Saputra menilai, proses penyusunan hingga pengesahan berlangsung dengan memenuhi prinsip-prinsip demokrasi. 

Hal ini tergambar dari semua fraksi yang berkesempatan menyampaikan pandangan dan pendapatnya masing-masing.

“Keputusan hari ini adalah keputusan yang amat bersejarah, dimana DPR menegakkan lagi marwahnya sebagai lembaga perwakilan rakyat. Ini tercermin dari isi Undang-undang yang mengakomodir parpol yang tidak memiliki kursi di DPRD bisa mengusung calon kepala daerah," kata Bintang dalam keterangannya, Rabu (21/8/2024).

Bintang mengatakan, pada satu sisi keputusan Baleg hari ini mengakomodir hak konstitusional partai politik yang tidak mempunyai kursi di DPRD. 

BERITA TERKAIT

Namun pada sisi yang lain, Baleg DPR hari ini memperbaiki kerusakan kegaduhan politik akibat adanya penyamarataan antara partai peraih kursi dengan partai yang tidak memiliki kursi di DPRD. 

Menurutnya penyamarataan ini melanggar hak konstitusi rakyat kepada partai politik yang memiliki kursi di DPRD.

“Apa yang dilakukan Baleg DPR hari ini meluruskan yang bengkok dari putusan Mahkamah Konstitusi yang tidak seharusnya. Konstitusi mengamanatkan MK menguji UU yang terhadap UUD. Putusan tidak berupa norma baru dan bersifat teknis yang akhirnya menyulut kegaduhan baru," ujar Bintang.

DPR sebagai Dewan Perwakilan Rakyat mempunyai hak konstitusi membuat dan menyusun Undang Undang sebagaimana yang diatur pada pada Pasal 20 UUD 1945.

Baca juga: Revisi Kilat UU Pilkada Dinilai Cacat Materiil dan Formil, SETARA: Tak Ada Kepemimpinan Konstitusi

Menurut Bintang keputusan Baleg hari ini bukan hanya lebih progresif dari putusan MK tapi sekaligus menyelamatkan hak konstitusi rakyat yang dititipkan kepada DPR.

“Keputusan Baleg hari ini saya katakan lebih progresif karena tetap mengakomodir, baik partai politik peraih kursi DPRD maupun partai politik yang belum memiliki kursi di DPRD punya hak yang sama mengusung calon Kepala Daerah dengan pengaturan masing-masing yang memperhatikan aspirasi dan dukungan politik rakyat," pungkas Bintang.

Adapun Baleg sepakat membawa RUU Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) ke Rapat Paripurna yang rencananya akan digelar, Kamis (22/8/2024) besok.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas