Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Komunikolog Sebut Pidato Bahlil Soal 'Raja Jawa' Timbulkan Multitafsir: Publik Bisa Berpersepsi Liar

Komunikolog Indonesia Emrus Sihombing menilai pidato Bahlil tersebut perlu dikaji secara holistik karena berpotensi multitafsir.

Editor: Erik S
zoom-in Komunikolog Sebut Pidato Bahlil Soal 'Raja Jawa' Timbulkan Multitafsir: Publik Bisa Berpersepsi Liar
TRIBUNNEWS
Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, mengingatkan seluruh kader partainya untuk berhati-hati dengan sosok yang disebutnya sebagai 'Raja Jawa' 

Bahlil mulanya mengatakan, ia tidak memiliki kepentingan pribadi.

Katanya, kepentingan ke depan adalah membawa Golkar menjadi lebih baik lagi.

Baca juga: Terkait Pernyataan Bahlil Soal Raja Jawa, Sultan HB X : Saya Tidak Tahu yang Dimaksud Itu Siapa

"Saya jujur aja, saya enggak punya kepentingan apa-apa pribadi. Kepentingan saya ke depan adalah Golkar harus lebih baik dari sekarang," kata Bahlil, di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Rabu.

Dia kemudian menekankan, Golkar akan terus mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran.

Hal itu dikarenakan, menurutnya, pasangan Presiden dan Wakil Presiden Terpilih itu merupakan kelanjutan dari pemerintahan Jokowi-Maruf Amin.

Terkait hal itu, Bahlil juga mengingatkan agar Partai Golkar berhati-hati dan jangan bermain-main dengan sosok "Raja Jawa" yang diduga mengarah ke Jokowi.

Saat dikonfirmasi lebih jauh soal sosok Raja Jawa tersebut, Bahlil Lahadalia mengatakan pernyataan tersebut hanya bentuk candaan saja.

Berita Rekomendasi

Menurutnya, pernyataan itu bukanlah sesuatu yang serius.

"Itu candaan politik saja. Candaan-candaan politik itu. Bukan statement politik ya," kata Bahlil.

Dia kembali menegaskan hal yang sama saat ditanya apakah Raja Jawa merujuk kepada Presiden Joko Widodo.

"Candaan politik," ucap Bahlil.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas