Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sindir Pihak yang Suka Kendalikan Bangsa, Prabowo: Kadang-kadang Kekuasaan Itu Hendak Dibeli

Mulanya, Prabowo berbicara terkait cara merebut kekuasaan dengan meminta izin ke rakyat.

Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Sindir Pihak yang Suka Kendalikan Bangsa, Prabowo: Kadang-kadang Kekuasaan Itu Hendak Dibeli
Tribunnews.com
Presiden terpilih periode 2024-2029 Prabowo Subianto spontan berdiri saat disebutkan namanya oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di pidato kenegaraan sidang tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR dan DPD RI di Kompleks Parlemen, Jumat, (16/8). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden terpilih RI, Prabowo Subianto menyindir pihak yang haus kekuasaan dan suka mengendalikan bangsa sesuai kenginan sendiri.

Dia pun menilai tindakan itu bisa merusak bangsa.

Baca juga: Zulhas Singgung PAN 3 Kali Dukung Prabowo di Pilpres: Gerindra Sudah Jadi Brotherhood

Hal itu diungkap oleh Prabowo dalam penutupan Kongres VI PAN di Hotel Kempinski, Jakarta, Sabtu (24/8/2024). Mulanya, Prabowo berbicara terkait cara merebut kekuasaan dengan meminta izin ke rakyat.

"Kita memilih mendapat kekuasaan, meraih kekuasaan dengan minta izin dari rakyat, kita datang ke rakyat, kita minta rakyat untuk memberi mandat kekuasaan kepada kita. Itu yang dijalankan semua partai politik, itu yang kita jalankan," kata Prabowo dalam sambutannya.

Baca juga: Pesan Prabowo ke Wisudawan Unhan: Bawa Ilmu untuk Entaskan Kelaparan dan Kemiskinan

Eks Danjen Kopassus itu pun kemudian menyindir pihak yang ingin merebut kekuasaan dengan cara mengatur kekuatan lain. Dia pun menanggap pihak itu sebagai haus kekuasaan.

"Mereka yang terlalu haus dengan kekuasaan dan kadang-kadang kekuasaan itu hendak dibeli, hendak diatur, hendak dikendalikan oleh kekuatan kekuatan lain. Kekuatan kekuatan di luar kepentingan rakyat," jelasnya.

BERITA TERKAIT

Lebih lanjut, Prabowo menilai tindakan itu bisa mengganggu bangsa.

"Ini yang bisa menganggu bahkan merugikan suatu bangsa," pungkasnya.
 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas