Komnas HAM Desak Kapolda Jateng Evaluasi Personelnya, Imbas Dugaan Kekerasan saat Demo
Belakangan muncul kabar bahwa aparat melakukan kekerasan secara fisik kepada para demonstran, Komnas HAM ikut bersuara
Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Febri Prasetyo
Mereka dibawa ke Rumah Sakit Roemani, RSUP Kariadi, dan Rumah Sakit Hermina Pandanaran Semarang untuk mendapatkan perawatan.
Tuti mengatakan mereka sebagian besar mengalami sesak nafas hingga luka-luka di bagian kepala.
"Data yang di rumah sakit sejauh ini ada 33 korban."
"Ada yang sesak napas, ada juga yang kepala bocor, ada juga jantung dan langsung kita larikan ke rumah sakit," kata Tuti, Senin (26/8/2024).
Perwakilan mahasiswa Universitas Sultan Agung (Unissula) Semarang, Bobon mengatakan mereka sesak nafas karena pihak kepolisian yang melakukan pegamanan menyemprotkan gas air mata.
"Mayoritas sesak napas karena gas air mata," kata Bobon, di depan Mall Paragon Semarang.
Polisi Pukul Mahasiswa
Bobon juga menjelaskan pihak kepolisian juga ada yang menyelakan water cannon sehingga banyak mahasiswa yang terlempar.
Bahkan, ada pula mahasiswa yang terkena pukulan dari pihak berwajib.
"Ada juga yang terlempar karena water cannon."
"(Teman-teman) dikejar sambil digebukin (juga) banyak," kata Bobon.
27 Dibawa ke Polrestabes
Akibat peristiwa itu, sebanyak 27 peserta aksi juga diangkut ke Polrestabes Semarang.
Tuti menjelaskan ada 21 pelajar dan 6 mahasiswa yang dibawa pihak berwajib.
Kuasa hukum Geram yang lain, Nasrullah, mengatakan ke-27 orang tersebut seluruhnya diperiksa.
Nasrullah menyayangkan karena sebagian peserta yang ditangkap masih di bawah umur.