TRIBUNNEWS.COM - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Alexander Marwata mengungkapakan pihaknya bisa meminta klarifikasi dari Kaesang Pangarep soal penggunaan jet pribadi yang disebut untuk liburan ke luar negeri (LN) yang baru-baru ini viral di publik.

Hal ini disampaikan KPK untuk menindaklanjuti adanya dugaan bahwa jet pribadi Gulfstream G650ER yang digunakan Kaesang adalah gratifikasi fasilitas dari Garena Online yang merupakan anak perusahaan dari Sea Limited di Singapura.

Alex menyebut bahwa Kaesang tetap bisa diminta untuk melakukan klarifikasi, meskipun ia merupakan anak dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Menurutnya, semua masyarakat Indonesia memiliki kedudukan yang sama.

"Kita berprinsip semua orang berkedudukan sama di depan hukum," ujar Alex dikutip dari tayangan YouTube Kompas.com, Rabu (28/8/2024).

Selain itu, Alex menambahkan bahwa permintaan klarifikasi bisa dilakukan apabila terdapat dugaan fasilitas yang diterima oleh Kaesang tersebut berkaitan dengan jabatan keluarga atau orang tuanya sebagai penyelenggara negara.

Ia mengatakan pihaknya telah mengutus Direktur Pelaporan Gratifikasi dan Direktur Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) untuk meminta klarifikasi dari Kaesang.

Alex menyebut tindakan ini merupakan langkah tanggap dari KPK terhadap situasi masyarakat Indonesia yang berada dalam krisis politik dan sosial.

"Enggak usah ragu, bahwa kita melaksanakan tugas. Itu menjadi perhatian publik menjadi keprihatinan publik juga, ya kita juga harus peka juga," ujar Alex dikutip dari Kompas.com, Rabu (28/8/2024).

Adapun saat ini publik banyak yang mempertanyakan dan merasa prihatin dengan fasilitas sekaligus gaya hidup mewah dari putra bungsu Presiden Jokowi tersebut.

"Jangan sampai pertanyaan masyarakat itu menggantung, ini apa ini kejadiannya, apakah masuk gratifikasi? Siapa yang memberikan fasilitas itu dan sebagainya harus clear," jelas dia.

Baca juga: Gaya Mewah Kaesang-Erina saat Naik Jet Pribadi Disorot, KPK Minta Putra Bungsu Jokowi Diklarifikasi

Menurut Alex, masyarakat ingin Kaesang memberikan penjelasan mengenai jet pribadi yang digunakannya itu merupakan fasilitas dari pihak tertentu atau membayar sendiri.

Apabila fasilitas tersebut dari pihak tertentu, maka Kaesang harus bisa menjelaskan kapasitasnya saat menerima pemberian tersebut.

"Kalau yang bersangkutan kemudian men-declaire, saya bayar. Ini loh transfer bukti bayar," terang Alex.

Selain penggunaan jet pribadi, Kaesang bersama istrinya, Erina Gudono juga dicurigai oleh masyarakat karena diduga tidak diperiksa oleh Bea Cukai terkait barang bawaan yang dibawa oleh mereka yang menggunakan jet pribadi.

Adapun hal ini diketahui dari beredarnya video di media sosial yang ternyata merupakan video tahun lalu.

Menanggapi hal tersebut, Direktur Komunikasi dan Bimbingan Pengguna Jasa Direktorat Jenderal (Ditjen) Bea Cukai, Nirwala Dwi Heryanto mengungkapkan pihaknya akan melakukan pengecekan terlebih dahulu terkait jenis penerbangan jet pribadi tersebut.

Jika penerbangan domestik, maka tidak perlu melalui proses Bea Cukai.

Namun, apabila melakukan penerbangan internasional, maka harus dilakukan tindak lanjut sesuai dengan prosedurnya.

"Sementara jika penerbangan tersebut penerbangan internasional, maka akan melalui prosedur-prosedur international airport clearance termasuk imigrasi dan kepabeanan," terang Nirwala dikutip dari Kompas.com, Rabu.

Terkait hal tersebut, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Raja Juli Antoni enggan menanggapi soal penggunaan jet pribadi yang digunakan oleh Ketua Umumnya, Kaesang bersama dengan istrinya tersebut.

"Saya no comment ya terhadap itu. Saya bukan juru bicaranya Mas Kaesang Pangarep ya, saya mengurus partai," pungkas Juli dikutip dari tayangan YouTube Kompas TV, Rabu (28/8/2024).

(mg/Tiara Eka Maharani)

Penulis adalah peserta magang Universitas Sebelas Maret (UNS)