Harta Kekayaan Mensos Gus Ipul Capai Rp 24,6 Miliar, Pengganti Risma di Sisa Masa Jabatan Jokowi
Harta kekayaan Saifullah Yusuf atau Gus Ipul, sosok yang baru saja dilantik menjadi Menteri Sosial (Mensos) mencapai Rp 24,6 miliar.
Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Sri Juliati
Gus Yusuf tercatat memiliki dua kendaraan.
Yaitu Toyota Innova tahun 2004 dengan nilai Rp 120.000.000, dan yang kedua adalah Toyota Alphard G tahun 2019 dengan nilai Rp 750.000.000.
Total nilai alat transportasi yang dimiliki mencapai Rp 870.000.000.
3. Harta Bergerak dan Surat Berharga
Selain aset properti dan kendaraan, Saifullah juga memiliki harta bergerak lainnya yang bernilai Rp 600.000.000.
Di sisi lain, ia memiliki surat berharga dengan total nilai Rp 3.000.000.000, yang menunjukkan adanya investasi atau kepemilikan saham dalam bentuk lain.
4. Kas dan Setara Kas
Untuk kategori kas dan setara kas, kekayaan Saifullah Yusuf tercatat sebesar Rp 5.148.478.467. Ini mencakup uang tunai, tabungan, dan aset likuid lainnya yang dapat dengan mudah diakses dan digunakan.
Sementara itu, saat LHKPN ini dilaporkan, Gus Yusuf tercatat memiliki utang yang tercatat sebesar Rp 162.000.000.
Sehingga setelah dikurangi utang yang dimiliki, kekayaan bersih Saifullah Yusuf adalah Rp 24.608.376.467.
Dilantik Jadi Mensos
Diketahui, Presiden Jokowi melantik Saifullah Yusuf atau Gus Yusuf menjadi Mensos bersama Eddy Hartono sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dalam sisa masa jabatan periode tahun 2019-2024, di Istana Negara, Rabu (11/9/2024) pagi.
Pelantikan Saifullah Yusuf didasarkan pada Keputusan Presiden Republik Indonesia (Keppres) Nomor 102/P Tahun 2024 tentang pengangkatan Menteri Sosial Kabinet Indonesia Maju periode tahun 2019-2024.
Sementara, Eddy Hartono dilantik berdasarkan Keppres Nomor 124/TPA Tahun 2024 tentang pemberhentian dan pengangkatan dari dan dalam jabatan pimpinan tinggi utama di lingkungan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme.
Kedua Keppres tersebut ditetapkan pada tanggal 10 September 2024 oleh Presiden Joko Widodo.