Isak Tangis Hadi Terpidana Kasus Vina: Ngaku Disiksa Polisi, Dihantam Gembok hingga Muntah Darah
Isak tangis Hadi terpidana kasus Vina, ngaku dihantam gembok hingga bercucuran darah.
Penulis: Jayanti TriUtami
Editor: Bobby Wiratama
Akibat penyiksaan itu, Hadi sampai muntah darah.
"Saya dipindahin ruangan lagi, ruangan kosong. Saya disuruh jongkok, di situ saya dipukulin lagi sampai saya muntah darah dari mulut, dari hidung," kata Hadi.
"Habis itu saya ditinggal sendiri di situ. Terus datang lagi, saya disatuin lagi (dengan terpidana lain).
Sebelum dimasukkan ke dalam sel tahanan, rupanya penyiksaan kembali terjadi.
Kali ini, Hadi dan terpidana lain dipaksa untuk jongkok dan kembali dipukuli.
"Sesudah itu, Magrib sekitar 18.30 WIB semua ditahan tapi enggak masuk ke sel tahanan," ujarnya.
"Di tempat penjagaan situ, kami disuruh jongkok. Awalnya saya disuruh duduk di depan, di situ tangan saya dipukulin pakai penggaris besi."
Hadi bahkan masih ingat betul penyiksaan kejam yang dilakukan oknum polisi.
Baca juga: 4 Saksi Sidang PK Vina Bakal Jelaskan Keberadaan 6 Terpidana saat Malam Kejadian
Ia mengaku sempat dipukuli menggunakan penggaris besi hingga gembok.
"Saya paling inget ada anggota saya namanya Pak Anwar, dia ambil gembok dipukul-pukul kepala saya. Luka masih ada," katanya.
"Di situ dipukul sampai nancep, darah keluar sampai kayak air mancur."
Nahas, meski babak belur akibat penyiksaan, Hadi mengaku tak diberi pengobatan apa pun oleh polisi.
Ia juga menceritakan saat polisi memberi air kencing untuk diminum terpidana kasus Vina.
"Kita enggak diobatin, cuma dikasih kopi doang. Setelah itu kita disiksa, terus agak lama ada yang haus minta minum tapi dikasihnya air kencing," ungkapnya sembari terisak.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.