Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Isak Tangis Hadi Terpidana Kasus Vina: Ngaku Disiksa Polisi, Dihantam Gembok hingga Muntah Darah

Isak tangis Hadi terpidana kasus Vina, ngaku dihantam gembok hingga bercucuran darah.

Penulis: Jayanti TriUtami
Editor: Bobby Wiratama
zoom-in Isak Tangis Hadi Terpidana Kasus Vina: Ngaku Disiksa Polisi, Dihantam Gembok hingga Muntah Darah
Kolase Tribunnews.com
Terpidana kasus Vina, Hadi Saputra menangis saat memberikan kesaksian dalam sidang Peninjauan Kembali (PK) di Pengadilan Negeri Cirebon, Rabu (11/9/2024). 

Akibat penyiksaan itu, Hadi sampai muntah darah.

"Saya dipindahin ruangan lagi, ruangan kosong. Saya disuruh jongkok, di situ saya dipukulin lagi sampai saya muntah darah dari mulut, dari hidung," kata Hadi.

"Habis itu saya ditinggal sendiri di situ. Terus datang lagi, saya disatuin lagi (dengan terpidana lain).

Sebelum dimasukkan ke dalam sel tahanan, rupanya penyiksaan kembali terjadi.

Kali ini, Hadi dan terpidana lain dipaksa untuk jongkok dan kembali dipukuli.

"Sesudah itu, Magrib sekitar 18.30 WIB semua ditahan tapi enggak masuk ke sel tahanan," ujarnya.

"Di tempat penjagaan situ, kami disuruh jongkok. Awalnya saya disuruh duduk di depan, di situ tangan saya dipukulin pakai penggaris besi."

BERITA TERKAIT

Hadi bahkan masih ingat betul penyiksaan kejam yang dilakukan oknum polisi.

Sidang Peninjauan Kembali (PK) enam terpidana kasus pembunuhan Vina dan Eki Cirebon yang berlangsung di Pengadilan Negeri (PN) Cirebon pada Senin (9/9/2024) kembali dilanjutkan setelah sempat diskors selama dua jam.
Sidang Peninjauan Kembali (PK) enam terpidana kasus pembunuhan Vina dan Eki Cirebon yang berlangsung di Pengadilan Negeri (PN) Cirebon pada Senin (9/9/2024) kembali dilanjutkan setelah sempat diskors selama dua jam. (Tribuncirebon.com/Eki Yulianto)

Baca juga: 4 Saksi Sidang PK Vina Bakal Jelaskan Keberadaan 6 Terpidana saat Malam Kejadian

Ia mengaku sempat dipukuli menggunakan penggaris besi hingga gembok.

"Saya paling inget ada anggota saya namanya Pak Anwar, dia ambil gembok dipukul-pukul kepala saya. Luka masih ada," katanya.

"Di situ dipukul sampai nancep, darah keluar sampai kayak air mancur."

Nahas, meski babak belur akibat penyiksaan, Hadi mengaku tak diberi pengobatan apa pun oleh polisi.

Ia juga menceritakan saat polisi memberi air kencing untuk diminum terpidana kasus Vina.

"Kita enggak diobatin, cuma dikasih kopi doang. Setelah itu kita disiksa, terus agak lama ada yang haus minta minum tapi dikasihnya air kencing," ungkapnya sembari terisak.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas