Kontroversi Susu Ikan dalam Program Makan Gratis Prabowo, Dikritik Ahli Gizi hingga Kata Istana
Kontroversi susu ikan dalam program makan gratis Prabowo, dikritik ahli gizi hingga kata Wamentan.
Penulis: Jayanti TriUtami
Editor: Suci BangunDS
"Kita tidak arahkan ke sana, kita lebih ke momen makan bergizi gratis ini pemerintah bisa trigger kemandirian pangan, bukan hanya beras, tapi telur ayam daging dan susu yang kita harus raih,” pungkasnya.
Istana: Susu Ikan Bukan Pengganti Susu Sapi
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Hasbi, memastikan susu ikan tidak akan menggantikan susu dalam program makan bergizi gratis.
Hasan berujar, pemerintah belum memiliki rencana resmi untuk menggunakan susu ikan dalam program tersebut.
"Silakan saja dulu diuji coba. Kalau nanti sudah melalui proses uji coba dan ternyata hasilnya baik, bisa jadi alternatif pengayaan nutrisi, tapi bukan untuk pengganti susu," ungkap Hasan, dikutip dari Kompas.com.
Hasan menegaskan, Badan Gizi Nasional terbuka terhadap berbagai ide dari pihak luar asalkan terbukti efektif dan dapat diimplementasikan.
Namun, ia menyatakan, ide penggunaan susu ikan berasal dari pihak lain dan tidak masuk dalam skenario awal pemerintah.
(Tribunnews.com/Jayanti Tri Utami/Chaerul Umam/Anita K Warhani/Rina Ayu Panca Rini) (Kompas.com)