Megawati: Pancasila Jadi Gateline & Lifeline Tata Dunia Baru Menjawab Masalah Geopolitik dan Iklim
Dengan berbagai persoalan geopolitik dan global warming, kata Megawati sudah saatnya kita mencari terobosan dalam kerjasama internasional
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, RUSIA - Presiden Kelima RI yang juga Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri, menyatakan sudah saatnya negara-negara mencari terobosan dalam kerjasama internasional, apalagi dengan berbagai persoalan geopolitik dan global warming di dunia saat ini.
Megawati menyampaikan itu dengan melihat berbagai permasalahan dunia seperti konflik Rusia dan Ukraina, Israel dengan Palestina, Selat Taiwan, semenanjung Korea hingga masalah pemanasan global.
Sebab, dia mengkhawatirkan terjadi krisis pangan akibat global warming serta dampak ekologisnya yang begitu besar bagi umat manusia.
Megawati juga secara khusus membeberkan pidato Bung Karno ‘To Build A World A New’ untuk menggambarkan pentingnya proses perubahan itu.
Hal itu disampaikan Megawati saat memberikan kuliah umum bertajuk ‘Tantangan Geopolitik dan Pancasila Sebagai Jalan Tata Dunia Baru’ dalam peringatan Hari Ulang Tahun Ke-300 Universitas Saint Petersburg, di Rusia, Senin (16/9/2024).
Hadir sebagai peserta ratusan mahasiswa dari Universitas Saint Petersburg serta civitas kampus tersebut.
“Dengan berbagai persoalan geopolitik dan global warming di atas, sudah saatnya kita mencari terobosan dalam kerjasama internasional,” kata Megawati.
Megawati pun menjelaskan, bahwa pidato Bung Karno menyerukan reformasi lembaga PBB melalui demokratisasi dan penghormatan terhadap kesetaraan antar bangsa serta menyerukan reorganisasi Dewan Keamanan PBB agar semakin efektif didalam menangani konflik.
“Apa yang disampaikan Bung Karno di PBB tersebut tetap relevan, seperti tadi saat saya sampaikan ketika melihat konflik yang tidak kunjung usai,” ungkap Megawati.
Baca juga: Megawati Bicara Potensi Bahaya AI dan Keterlibatan Aktor Non Negara dalam Penguasaan Dunia
Ketua Dewan Pengarah BRIN ini juga menyampaikan rasa keprihatinan terhadap sistem internasional semakin bergeser pada perang hegemoni dan melupakan pentingnya solidaritas sosial dan kemanusiaan.
“Saya juga semakin khawatir dengan munculnya model penjajahan gaya baru melalui penggunaan kekuatan ekonomi, pangan, dan keunggulan teknologi, serta hukum internasional sebagai ‘alat pembangun hegemoni’,” jelas Megawati.
Megawati pun menyatakan, bahwa Pancasila bisa menjadi gateline dan lifeline tata dunia baru tersebut.
“Kesetaraan, keadilan, dan kemakmuran bersama, serta keselamatan bumi harus menjadi credo kita. Tatanan Dunia Baru harus diwujudkan dengan menggandeng erat seluruh kekuatan internasional,” ungkap Megawati.
“Karena itulah mari kita saling bergandengan tangan dalam persaudaraan sejagat. Kedepankan dialog dengan bingkai kemanusiaan. Sebab kita adalah warga bangsa yang setara dan memiliki tanggung jawab di dalam menjaga kelangsungan dunia, seperti yang saya sampaikan tadi hanya ada satu bumi, dengan seluruh peradabannya,” jelas Megawati.