Jelang Pelantikan Presiden, Sandiaga Uno Akui Belum Dapat Tawaran Masuk Kabinet Prabowo-Gibran
Menparekraf Sandiaga Uno mengaku belum mendapatkan tawaran untuk untuk masuk dalam kabinet Prabowo-Gibran.
Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Pravitri Retno W
Dengan begitu, kata dia, nantinya jabatan menteri yang diisi dari orang yang memiliki keahlian.
Tak hanya itu, figur yang diusulkan harus memiliki relevansi dengan kementerian yang dipimpin.
"Sehingga tidak kehilangan relevansinya di jabatan yang diduduki karena yang bersangkutan memiliki keahlian dari jabatan yang disandang."
"Meskipun dia orang partai atau orang politik, harapannya adalah orang-orang yang ahli di bidangnya," jelas Muzani.
PDIP Sebut Zaken Kabinet Suatu Keharusan
Politikus senior PDI Perjuangan (PDIP), Andreas Hugo Pareira, berpendapat rencana Prabowo Subianto membentuk zaken kabinet adalah suatu keharusan.
"Membentuk zaken kabinet (kabinet ahli) itu sudah seharusnya," kata Andreas kepada Tribunnews.com, Rabu (18/9/2024).
Baca juga: BREAKING NEWS DPR Sahkan Revisi UU Kementerian Negara, Kabinet Prabowo Bisa Lebih dari 34?
Menurut Andreas, pembantu presiden memang harus diisi oleh orang-orang yang berkompeten.
"Dan memang presiden membutuhkan pembantu-pembantu di kabinet yang kompeten pada bidang-bidang kabinet yang dipimpin dan mempunyai kualifikasi politik yang profesional, mempunyai integritas dan dedikasi pada bangsa dan negara," ujarnya.
Anggota Komisi X DPR RI ini menuturkan, partai politik (parpol) juga memiliki stok kader yang kompeten.
"Orang-orang ahli itu ada di parpol, kampus juga di dunia profesi," ucap pria kelahiran Maumere, Nusa Tenggara Timur (NTT) ini.
Karenanya, Andreas berharap Prabowo bisa mewujudkan komitmennya untuk membentuk zaken kabinet.
"Kita harap Pak Prabowo pegang komitmen dan konsisten dengan apa yang diucapkan," ungkapnya.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Fersianus Waku/Reza Deni)(Kompas.com/Egadia Birru)