Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Penjelasan Polda Jateng, Pj Gubernur, hingga Andika Perkasa soal Insiden Jabat Tangan

Viral video Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana dan Kapolda Jateng Irjen Pol Ribut Hari Wibowo ogah salami cagub Jateng Andika Perkasa.

Penulis: Milani Resti Dilanggi
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Penjelasan Polda Jateng, Pj Gubernur, hingga Andika Perkasa soal Insiden Jabat Tangan
Tangkap Layar
Unggahan video yang terkesan Kapolda Jateng Irjen Pol Ribut Hari Wibowo ogah menyalami Calon Gubernur Jateng, Andika Perkasa, viral di media sosial. 

TRIBUNNEWS.COM - Viral video yang memperlihatkan Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Nana Sudjana, dan Kapolda Jateng, Irjen Ribut Hari Wibowo, seolah enggan bersalaman dengan calon gubernur (cagub) Jateng, Andika Perkasa

Diketahui, peristiwa tersebut terjadi ketika Deklarasi Kampanye Damai di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jateng, Semarang pada Selasa (24/9/2024). 

Dalam video, tampak Andika menuruni tangga panggung dan langsung berhadapan dengan Hari. 

Andika yang melihat Hari berjalan mendekat padanya langsung menyapa dan mengulurkan tangan. 

Namun, uluran tangan mantan Panglima TNI itu seolah diabaikan. 

Setelah itu, ajakan Andika untuk bersalaman juga tidak digubris oleh Nana yang berjalan di belakang Hari.

Nana maupun Hari terlihat hanya menganggukkan kepala sambil mengepalkan tangannya di depan dada.  

Berita Rekomendasi

Potongan video itu kemudian viral dan membuat heboh publik. 

Polda Jateng 

Kapolda Jateng melalui melalui Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto, mengatakan tak ada unsur kesengajaan dalam peristiwa itu.

Menurutnya, saat itu Hari yang tengah berjalan meninggalkan Kantor KPU Jateng, telah menundukkan kepala untuk berpamitan.

"Jadi saat itu tidak ada unsur kesengajaan tidak mau bersalaman," terang Artanto, Kamis (26/9/2024), dilansir TribunJateng.com.

Baca juga: Sosok Irjen Ribut Hari Wibowo, Kapolda Jateng yang Dituding Ogah Bersalaman dengan Andika Perkasa

Menurutnya, video yang beredar itu berbanding terbalik ketika keduanya bertemu di ruang transit KPU Jateng dalam acara itu. 

"Di mana antara Pak Andika dengan Pak Ribut di ruang transit menunjukkan sikap yang bersahabat karena keduanya selain bersalaman dan cipika-cipiki juga ngobrol akrab membahas berbagai hal," terangnya.

Artanto menilai, video tersebut sengaja diunggah di media sosial untuk tujuan memperkeruh suasana.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas