Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Anggota TNI Disarankan Ikut Vasektomi

Selama prosedur, vas deferens, yaitu saluran yang membawa sperma dari testis ke penis, dipotong atau disumbat.

Penulis: willy Widianto
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Anggota TNI Disarankan Ikut Vasektomi
thetimes.co.uk
Ilustrasi vasektomi1 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Prajurit TNI Angkatan Darat (AD) diminta untuk ikut serta program Keluarga Berencana (KB) khusus pria yakni vasektomi. Diketahui vasektomi adalah prosedur pembedahan yang dilakukan untuk membuat pria mandul secara permanen atau tidak dapat menjadi ayah dari seorang anak. 

Selama prosedur, vas deferens, yaitu saluran yang membawa sperma dari testis ke penis, dipotong atau disumbat.

"Jadi dalam rangka untuk program keluarga berencana dengan BKKBN, Angkatan Darat, ini juga sudah sinergi dan berkolaborasi, baik itu di seluruh wilayah, kemudian kita juga secara internal menyampaikan ke para prajurit dan juga keluarga untuk bisa berpartisipasi dalam program keluarga berencana tersebut," ujar Asisten Teritorial Kepala Staf TNI Angkatan Darat, Mayjen Joko Hadi Susilo S.ip saat ditemui seusai acara peringatan Hari Kontrasepsi Sedunia di Temanggung, Jawa Tengah kemarin.

Baca juga: Gelar Pekan Pelayanan KB Serentak, BKKBN Targetkan 1,4 Juta Akseptor

Menurut Mayjen Joko pihaknya juga melakukan kerjasama dengan BKKBN untuk melaksanakan sosialisasi dan juga bersama-sama untuk kegiatan di seluruh wilayah ada masyarakat yang membutuhkan. 

"Dan juga untuk peningkatan jumlah dari peserta dari keluarga berencana," kata Mayjen Joko.

TNI AD lanjut Mayjen Joko juga melibatkan Bintara Pembina Desa(Babinsa) yang ada di tiap desa dan kecamatan untuk melakukan sosialisasi. Mereka nantinya bersama penyuluh KB bakal bersinergi melakukan sosialisasi program KB.

"Jadi untuk keterlibatan Babinsa yang ada di setiap desa dan juga kecamatan, ini sudah sinergi dengan para penyuluh kesehatan, tadi yang seperti kita saksikan di peresmian sumur bor untuk air bersih, Alhamdulillah untuk para Babinsa dengan penyuluh kesehatan sudah bisa terpadu," kata Mayjen Joko.

BERITA REKOMENDASI

Deputi Advokasi Penggerak Informasi BKKBN, Sukaryo Teguh Santoso menyebut program KB vasektomi tidak mempengaruhi ereksi dan ejakulasi pada pria. Tidak hanya itu tingkat keperawatan vasektomi juga lebih mudah. Karena tingkat operasinya lebih mudah meskipun menggunakan metode mini lakroskopi.

"Tapi jauh lebih praktis laki laki dan laki laki tingkat kesuburannya panjang artinya maaf ya sampai aki aki juga masih fertil tetapi kalau perempuan kan dibatasi katakanlah usia 15-49 tahun rata rata sudah menopause. Lebih efektif vasektomi sebenarnya," ujar Teguh.

Baca juga: Cegah Stunting, Ratusan Motor Penyuluh KB dari Ujung Barat dan Timur Pulau Jawa Padati Kulon Progo

Kendati demikian lanjut Teguh proses vasektomi pada pria sangat tergantung kepada usia subur perempuan. 

"Kalau istrinya sudah menopause ngapain juga vasektomi. Dan tingkat kesakitannya juga lebih rendah," kata Teguh.

Ia juga menyebut salah satu penyebab kurangnya peminat pria melakukan vasektomi lantaran pasangannya atau istrinya tidak setuju. 

Selain itu ada pemahaman yang salah mengenai vasektomi diantaranya ketakutan tidak bisa ereksi dan ejakulasi. Padahal tidak seperti itu. 

"Iya memang karena kurangnya pemahaman juga tentang fungsi vasektomi. Banyak juga yang tidak disetujui sama pasangannya," kata Teguh. Karena itu lanjut Teguh, peran dan pelibatan kader KB guna peningkatan vasektomi harus terus ditingkatkan. 

"Jelas, kader berperan untuk melakukan KIE. Dan tentu itu harus dilakukan," ujar Teguh.

Kata Teguh, tantangan dalam memberikan edukasi mengenai vasektomi adalah adanya salah pemahaman. 

"Ya itu kalau laki laki ikut KB jadi nggak ereksi padahal masih bisa kemudian karena laki-laki sudah bebas bisa kemana-mana nggak hamil lah istrinya nanti yang ngamuk," ujarnya.

Menurut Teguh tingkat perawatan vasektomi yang dilakukan laki-laki justru lebih mudah tiga hari juga sudah sembuh. Beredar pula kabar, pria yang bersedia vasektomi akan diberi uang setelah menjalani tindakan. Teguh membenarkan kabar tersebut.  

“Ya ada, itu jaminan hidup lah. Itu disiapkan oleh pemerintah memang,” ujarnya.

Hal tersebut sebagai bentuk jaminan hidup karena setelah vasektomi pria dianjurkan untuk istirahat sekitar tiga hari dan tidak dapat bekerja. 

“Kan tidak melakukan apa-apa ya sehari sampai tiga hari dan ada kompensasi ya dan itu disiapkan dari dana alokasi khusus yang diterima oleh kabupaten dan kota. Karena memang target vasektomi sangat terbatas sehingga animo tinggi jadi ya kalaupun ikut ada yang tidak mendapatkan bagian juga," kata Teguh.

Terkait dengan biaya vasektomi, Teguh menjelaskan bahwa prosedur ini sepenuhnya gratis. 

"Pelaksanaannya 100 persen tanpa biaya di setiap fasilitas kesehatan (faskes)," ujarnya.

Vasektomi lanjut Teguh juga berbeda dengan khitan. Apabila khitan yang dipotong adalah kulit yang menutup penis, vasektomi yang menjadi fokus operasi adalah saluran vas deferens, yakni saluran yang menghubungkan testis dengan penis sebagai jalur distribusi sperma.(Tribun Network/wly)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas