Profil Tata Kesantra, Ketua FTA Penyelenggara Diskusi yang Dibubarkan OTK, Rekan Refly Harun
Profil Tata Kesantra, Ketua Umum Forum Tanah Air (FTA), penyelenggara diskusi 'Diaspora' yang dibubarkan OTK di Hotel Grand Kemang, Jaksel.
Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Nuryanti
Uang pisah yang terkumpul sekitar 100 dolar AS atau setara Rp 1 miliar itu dipakai Tata Kesantra untuk melanjutkan studi di AS.
Meski lulus Sarjana Hukum Tata Kesantra mengambil studi e-commerce.
Ia kemudian kembali ke Indonesia sekitar Desember 2004.
Tak lama, pada awal 2005 Tata Kesantra bersama keluarga kembali ke AS dan bekerja di sana.
Awal Mula Jadi Ketua FTA
Tata Kesantra mengungkapkan, awal mula ia menjadi Ketua FTA berawal pada Pilpres 2019.
"Semua berawal dari 2019, teman-teman di Amerika minta saya menjadi tim pemenangan 02 (Prabowo) se-Amerika," ungkapnya.
Setelah Prabowo kalah, Tata Kesantra memutuskan melanjutkan perjuangan yang dinilai belum selesai.
"Isu yang diperjuangkan adalah bagaimana supaya rakyat itu lebih diperhatikan sehingga mencapai taraf kesejahteraan yang lebih baik," ungkapnya.
"Karena kita merasa diaspora itu berkah dari Allah, kita ingin saudara kita seperti kita juga, mendapat sesuatu yang memang pantas diterima orang-orang di negara merdeka," ungkapnya.
Lalu pada 2024, diinisiasilah forum diskusi yang kemudian dinamakan Forum Tanah Air (FTA).
Sejumlah isu dikritisi FTA, seperti memajukan demokrasi dan melindungi hak-hak konstitusional di Indonesia.
Di bawah kepemimpinan Tata Kesantra, FTA aktif memberikan edukasi kepada masyarakat tentang hak-hak mereka dalam sistem demokrasi dan menentang peraturan yang dianggap membatasi demokrasi.
Seperti ambang batas 20 persen untuk pencalonan presiden dalam Undang-Undang Pemilu.
(Tribunnews.com/Gilang Putranto)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.