Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kreasikan Mainan Edukatif Lokal Bersama Penyandang Difabel, ABC Woodentoys Sukses Go International

Peluang itu diejawantahkan menjadi ABC Woodentoys, UMKM yang menyediakan mainan edukatif untuk murid PAUD, TK, dan Anak Berkebutuhan Khusus.

Penulis: Isti Prasetya
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Kreasikan Mainan Edukatif Lokal Bersama Penyandang Difabel, ABC Woodentoys Sukses Go International
Istimewa
Rita Indriana bersama deretan mainan yang diproduksinya melalui pabrik rumahan di Kota Yogya, ABC Wooden Toys. (Istimewa) 

“Saya dan suami tentu senang, teman-teman itu bisa membantu keluarga dan bahkan beli motor secara cash,” kata dia.

Ia tak ingin lulusan SLB hanya menjadi pengamen atau pengemis tanpa bisa memanfaatkan keahlian yang didapatkan di SLB di dunia nyata.

Rita mencatat, ada tujuh karyawan difabel yang pernah bekerja di usaha yang punya slogan Mainan SNI Bersama Difabel ini.

Adapun dua orang karyawan sudah menikah sehingga keluar dari pekerjannya dan satu pensiun di tahun 2020 lalu.

"Kami berharap para teman-teman difabel bisa mandiri dan memiliki usaha sendiri di kemudian hari," ungkap Rita.

Produk ABC Woodentoys dari Lokal Go Global

ABC Woodentoys kini telah melayani permintaan APE atau mainan edukatif untuk pasar di dalam dan luar negeri.

BERITA REKOMENDASI

Perusahaan yang punya showroom di Gedongkiwo MJ I/ 676 Yogyakarta ini telah mengirimkan mainan edukatifnya ke hampir seluruh pelosok daerah di Indonesia.

“Kami sempat ikut pameran di Malaysia dan Australia, ada juga order dari situ,” tegas Rita.

Area pemasaran ABC semula di Yogyakarta telah berkembang  ke Aceh, Medan, Batam, Pekanbaru, Palembang, Balikpapan, Samarinda, Semarang, Solo, Jakarta, Bandung, Surabaya, Denpasar, Kupang, Papua Barat, Manado, hingga Makassar.

ABC Woodentoys juga bermitra dengan ratusan di seluruh Indonesia dan puluhan konsinyasi.

Perusahaan yang bervisi Mewujudkan Anak Bangsa Cerdas dengan Alat Permainan Edukatif Bersama Difabel ini awalnya hanya membuat puzzle, namun kini jenis mainan semakin banyak dan beragam.

Misalnya permainan labirin, kereta, menara, balok, dan alat bantu terapi kesehatan sehingga di tahun 2023 ada lebih dari 300 jenis mainan edukatif yang diproduksi.

 “Selain dari riset suami saya yang berkecimpung di SLB, kami juga banyak mendengarkan masukan dari guru PAUD ataupun guru SLB yang memanfaatkan produk kami secara kontinyu di kehidupan sehari-hari,” terang ibu dua anak ini.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas