Cara ABC WoodenToys Lindungi Penyandang Disabilitas:Beri Ruang Berkreasi hingga Proteksi di Masa Tua
ABC WoodenToys adalah produsen mainan edukatif berdiri sejak 14 Mei 2003, dan Rita beserta sang suami berkomitmen merangkul penyandang disabilitas .
Penulis: Isti Prasetya
Editor: Garudea Prabawati
APE buatan ABC WoodenToys sudah memiliki standar Standar Nasional Indonesia (SNI) yang meliputi bentuk mainan, cat pelapis, dan teknik penyambungan yang dipastikan aman untuk anak-anak ataupun pengguna lain seperti pasien yang menjalani terapi kesehatan tertentu.
Rita mengatakan produknya sudah mendapatkan sertifikat SNI sejak tahun 2015.
Mainan edukatif asli Jogja ini juga telah dijual di pasar dalam maupun luar negeri. “Kami sempat ikut pameran di Malaysia dan Australia, ada juga order dari situ,” ungkap Rita.
Area pemasaran semula di Yogyakarta kini telah berkembang ke Aceh, Medan, Batam, Pekanbaru, Palembang, Balikpapan, Samarinda, Semarang, Solo, Jakarta, Bandung, Surabaya, Denpasar, Kupang, Papua Barat, Manado, hingga Makassar.
Perusahaan yang bervisi Mewujudkan Anak Bangsa Cerdas dengan Alat Permainan Edukatif Bersama Difabel ini awalnya hanya membuat puzzle, namun kini jenis mainan semakin banyak dan beragam.
Misalnya permainan labirin, kereta, menara, balok, dan alat bantu terapi kesehatan, dam di tahun 2024 ini sudah memproduksi lebih dari 300 jenis mainan edukatif.
Perlindungan Hingga Hari Tua
Selain mengangkat derajat penyandang disabilitas dengan memberikan ruang untuk berkarya, ABC WoodenToys “memaksa” karyawannya untuk turut serta dalam program BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan atau BPJAMSOSTEK.
Di program BPJS Ketenagakerjaan, semua karyawannya diwajibkan ikut di semua jaminan yaitu Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKM), Jaminan Hari Tua (JHT) dan Jaminan Pensiun (JP).
Ia mewajibkan semua karyawan mengikuti BPJS Ketenagakerjaan sejak 2006.
“Karena ketika bekerja jika ada yang amit-amit terkena musibah atau alangan, nah itu bisa diklaim ke BPJS, hari apes kan tidak ada di kalender, makanya kami sedia payung sebelum hujan,” kata Rita.
“Apalagi perlindungan di JKK, juga mencakup ketika pekerja perjalanan menuju kantor kena musibah ya ditanggung, jadi paket lengkap dari rumah ke kantor, selama di kantor hingga balik ke rumah lagi,” tambahnya.
Ia juga memastikan meski karyawan penyandang difabel berkarya di bagian produksi, proses produksi dipastikan aman.
“Misalnya mesin gergaji itu sudah ada pengamannya, jadi aman, kalau amit-amit ada kejadian ada pengaman lain yakni BPJS, meski kami bersyukur dari awal sampai sekarang tidak pernah ada kejadian kecelakaan kerja,” ujarnya.