Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Profil Budi Gunawan, Orang Dekat Megawati Masuk Bursa Menteri Prabowo

Nama Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal Pol Budi Gunawan dirumorkan masuk jajaran menteri di kabinet Prabowo Subianto.

Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in Profil Budi Gunawan, Orang Dekat Megawati Masuk Bursa Menteri Prabowo
Istimewa
Kepala BIN Jenderal Polisi (Purn) Budi Gunawan dirumorkan masuk jajaran menteri di kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. 

TRIBUNNEWS.COM - Nama Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal Pol Budi Gunawan dirumorkan masuk jajaran menteri di kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Budi Gunawan diketahui merupakan orang dekat Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri.

Politisi senior PDIP, Andreas Hugo Parerira menilai Budi Gunawan adalah salah satu sosok di belakang layar yang mengubungkan Prabowo dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) setelah Pilpres 2019.

“Pak BG (Budi Gunawan) dan Pak Prabowo ini kan saya kira salah satu orang, tokoh penting yang menghubungkan Pak Prabowo dengan pemerintahan sekarang di awal periode kemarin 2019-2024 ini."

"Saya kira beliau adalah orang yang ada di belakang layar itu, yang kemudian kita tahu lah bagaimana perjalanan di kereta itu (pertemuan Jokowi–Prabowo di MRT), ketika pertemuan itu terjadi,” ungkap Andreas, Senin (30/9/2024) dalam program Sapa Indonesia Pagi Kompas TV.

Profil Budi Gunawan

Jenderal Polisi (Purn) Budi Gunawan merupakan anggota Polri yang menjabat sebagai Kepala BIN sejak September 2016.

Sebelumnya, Budi menjabat sebagai Wakapolri yang mendampingi dua Kapolri, yakni Jenderal Polisi Badrodin Haiti dan Jenderal Polisi Tito Karnavian.

Berita Rekomendasi

Budi Gunawan merupakan lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) pada 1983 dan menjadi salah satu lulusan terbaik.

Ia kemudian pernah menempuh pendidikan di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) dan lulus tahun 1986 juga dengan gelar lulusan terbaik.

Karier Budi Gunawan di kepolisian berawal ketika dia lulus dari Akpol tahun 1983 dan ditempatkan di PTIK Jakarta.

Baca juga: PDIP Benarkan Jalin Komunikasi dengan Prabowo dan Nyatakan Dukung Transisi Pemerintahan

Setelahnya, Budi beberapa kali dipindahtugaskan ke sejumlah wilayah dengan jabatan yang berbeda, mulai dari Polda Lampung, Palembang, hingga Bogor.

Dikutip dari Kompas.com, tahun 1999, Budi yang sudah berpangkat Komisaris Besar (Kombes) dipercaya sebagai ajudan Megawati Soekarnoputri yang saat itu menjabat Wakil Presiden. Sampai Mega naik tahta ke kursi RI-1 selama 2000-2004, Budi masih setia menjadi ajudan.

Sejak saat itu, karier Budi kian cemerlang. Dia menjadi jenderal termuda Polri ketika tahun 2004 dipromosikan naik pangkat dari Kombes menjadi Brigadir Jenderal (Brigjen) dengan jabatan sebagai Kepala Biro Pembinaan Karier (Karo Binkar) Mabes Polri.

Riwayat Karier Budi Gunawan

  • Kapolsekta Tanjung Karang Barat Poltabes Bandar Lampung;
  • Kasat Lantas Poltabes Palembang;
  • Kapolresta Bogor;
  • Sesditlantas Polda Lampung;
  • Kabag Suslantas Sundit Regident Ditlantas Polri;
  • Pamen SSDM Polri (Ajudan Wakil Presiden Megawati Soekarnoputri) (1999-2001);
  • Pamen SSDM Polri (Ajudan Presiden Megawati Soekarnoputri) (2001-2004);
  • Karobinkar SSDM Polri (2004-2006);
  • Kaselapa Lemdiklat Polri (2006-2008);
  • Kapolda Jambi (2008-2009);
  • Kadiv Binkum Polri[39] (2009-2010);
  • Kadiv Propam Polri (2010-2012);
  • Kapolda Bali (2012);
  • Kalemdiklat Polri (2012-2015);
  • Wakapolri (2015-2016);
  • Kepala Badan Intelijen Negara (2016-sekarang);
  • Guru Besar (Profesor) di Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN) (2018);
  • Ketua Umum PB E-Sports Indonesia (2020-2024).

Batal jadi Kapolri

Pada Januari 2015, Presiden Jokowi mengusulkan nama Budi Gunawan sebagai calon Kapolri tunggal ke DPR.

Saat itu, DPR menyatakan Budi lolos uji kelayakan dan kepatutan.

Tetapi, beberapa hari setelahnya, Budi ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena kasus dugaan transaksi mencurigakan.

Menyikapi penetapan tersangka tersebut, Presiden Jokowi menunda pelantikan Budi dan menujuk Badrodin Haiti sebagai pelaksana tugas (Plt) Kapolri.

Bersamaan dengan itu, Budi mengajukan gugatan praperadilan atas kasus yang menjeratnya.

Pada pertengahan Februari 2015 dia dinyatakan menang gugatan praperadilan sehingga lolos dari hukum.

Namun demikian, Jokowi pada akhirnya mengirimkan surat pergantian Kapolri baru atas nama Badrodin Haiti.

Sementara, Budi Gunawan ditunjuk menjadi Wakapolri.

Jabatan Wakapolri diemban Budi hingga tahun 2016 lantaran dia ditunjuk Presiden sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), tepatnya 9 September 2016.

Saat itu, Budi sekaligus meraih kenaikan pangkat menjadi bintang empat alias Jenderal Polisi.

Sedianya, Januari 2018 Budi pensiun dari Polri karena usianya sudah 58 tahun.

Namun, mengingat jabatan sebagai Kepala BIN tidak mengikuti aturan umur pensiun PNS/Polri, dia tetap menjabatnya hingga kini.

(Tribunnews.com/Gilang Putranto, Malvyandie Haryadi) (Kompas)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas