Jamaludin Malik Sempat Ditolak Masuk Gedung DPR karena Ngotot Pakai Kostum Ultraman saat Pelantikan
Jamaludin Malik sempat ditolak masuk ke dalam gedung DPR RI gara-gara ngotot memakai kostum ultraman saat pelantikan menjadi anggota DPR RI
Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jamaludin Malik sempat ditolak masuk ke dalam gedung DPR RI gara-gara ngotot memakai kostum Ultraman saat pelantikan menjadi anggota DPR RI dari fraksi partai Golkar periode 2024-2029.
Pada pagi tadi, Jamaludin sempat terlihat datang memakai kostum ultraman saat ingin masuk ke dalam gedung kura-kura yang menjadi lokasi pelantikan anggota DPR RI.
Namun, Jamaludin ditolak masuk ke dalam lokasi pelantikan oleh pengamanan dalam (pamdal) DPR RI. Sebab, seragam yang dipakainya tidak sesuai dengan aturan.
Setelah itu, dia pun langsung mengganti kostum ultraman dengan jas berwarna hitam dan dasi berwarna kuning. Lalu, legislator asal Jawa Tengah itu baru boleh masuk ke lokasi pelantikan.
"Jadi tadi pagi kita kan saya sendiri pakai kostum ultraman, tapi karena tidak dibolehkan saya mendelegasikan kepada salah satu untuk menggantikan saya," kata Jamaludin saat ditemui setelah pelantikan di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senayan (1/10/2024).
Seusai pelantikan, dia langsung pose selayaknya ultrama bersama pemeran pengganti yang memakai kostum ultraman. Dia didapuk menjadi legislator berkat kampanyenya memakai kostum Ultraman.
Menurutnya, Ultraman merupakan salah satu kampanyenya kepada masyarakat. Dengan cara itu, banyak masyarakat yang kemudian mengenalnya sebagai Jamaludin Ultraman.
"Jadi semua baliho saya tidak ada foto saya sama sekali. Karena apa, percuma pasang foto saya karena tidak ada foto di kertas suara KPU. Karena itu saya mencari cara yang murah, supaya nama saya gampang viral dan gampang terkenal, maka dari itu semua baliho saya gambarnya adalah gambar ultraman," jelasnya.
Pria berusia 35 tahun itu mengungkap alasan memilih ultraman menjadi sosok superhero yang dipilihnya sebagai sarana kampanye. Baginya, sosok pahlawan itu memiliki arti yang mendalam.
"Ultraman adalah simbol pahlawan, penjaga bumi dari monster. Dulu kita suka dengan ultraman. Tapi kita rindu dengan sosok ultraman yang sudah kehabisan monster. Jadi episodenya selesai. Jadi karena itu utramannya gabut, terus nyaleg. Supaya dia memberantas monster, menjadi mengayomi masyarakat. Jadi kesitu arahnya," jelasnya.
Dalam kesehariannya, Jamaludin bergerak sebagai pendiri lembaga bantuan hukum. Bahkan, dia mengklaim sudah membantu 860 orang yang mengalami kesulitan hukum secara gratis.
Baca juga: Sosok Jamaludin Malik, Bawa Ultraman saat Pelantikan Anggota DPR Hingga Tertarik Duduk di Komisi III
"Jadi kenapa saya pingin di komisi III, penegakan hukum, karena dulu saya hanya bisa menyentuh orang di Kabupaten saya, Jepara," pungkasnya. (*)