Sederet Ujian Menanti Pemerintahan Prabowo-Gibran, Pengamat: Harus Hati-hati
Dalam menghadapi tantangan ekonomi global dan ancaman geopolitik ini, kata dia, Prabowo yang akan memimpin pemerintahan bersama Gibran harus sangat
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Acos Abdul Qodir
Pieter Zulkifli tak segan menyatakan jika kabinet gemuk yang direncanakan pemerintahan Prabowo-Gibran tidak relevan dengan postur ekonomi Indonesia yang sedang dalam kondisi tidak stabil.
Penurunan daya beli, peningkatan pengangguran, dan ketergantungan pada ekspor bahan mentah dapat memperburuk situasi ekonomi nasional.
Baca juga: Bamsoet Tegaskan Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Tanpa Ketetapan MPR
Untuk itu, dia mengingatkan pemerintahan baru perlu mengambil langkah strategis untuk menghindari goncangan lebih lanjut dalam perekonomian nasional.
Di samping dari itu, Pieter Zulkifli menekankan salah satu fokus utama pemerintahan Prabowo-Gibran ialah pada penegakan hukum yang tegas dan terukur.
Hal ini mengingat, penanganan kasus-kasus korupsi di Indonesia selama ini sering kali terkesan setengah hati, bahkan cenderung dimainkan untuk kepentingan politik tertentu.
"Korupsi tetap menjadi momok yang menghantui berbagai sektor, mulai dari pertambangan, perkebunan sawit, hingga tata kelola lembaga pendidikan dan kesehatan nasional yang belum berpihak pada kepentingan dan keselamatan rakyat," ujarnya.
Menurut dia, jika Prabowo ingin mewujudkan visi Indonesia Emas 2045, maka penegakan hukum yang kuat dan tegas harus menjadi prioritas utama.
Dia berharap pemerintahan baru berani memberantas mafia tanah, energi, dan migas yang selama ini menggerogoti kekayaan bangsa, tanpa pandang bulu.
Pieter Zulkifli mengungkapkan beberapa sektor yang jadi bancakan para koruptor untuk segera dituntaskan.
Di antaranya adalah sistem dan tata kelola lembaga pendidikan hingga kesehatan nasional.
Baca juga: Dilaporkan Karena Tuding Akun Fufufafa Milik Gibran, Roy Suryo: Lucu, Gibran Bukan Lambang Negara
Di mana kedua bidang itu kerap memberatkan rakyat, tingginya harga obat-obatan yang harusnya mudah dikonsumsi rakyat justru yang terjadi sebaliknya. Rakyat tidak mampu membeli karena harganya tidak terjangkau.
"Jika elite-elite yang bermain di sektor-sektor ini jika tidak dilibas habis, jangan harap Indonesia bisa mencapai kemajuan yang signifikan. Tanpa langkah tegas, jangan harap Indonesia bisa keluar dari belenggu korupsi yang terus menghantui bahkan menghancurkan kehidupan bangsa dan negara," pungkasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.