Sultan Najamudin Terpilih Jadi Ketua DPD RI lewat Voting, Unggul Jauh dari La Nyalla
Sultan Bachtiar Najamudin resmi menjabat sebagai Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI periode 2024-2029.
Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Febri Prasetyo
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sultan Bachtiar Najamudin resmi menjabat sebagai Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI periode 2024-2029.
Sultan unggul jauh dibandingkan rivalnya yang juga petahana, La Nyalla Mahmud Mattali.
Keputusan itu diambil dalam rapat paripurna pemilihan Ketua DPD RI periode 2024-2029 di Gedung Nusantara V kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (1/10/2024) malam.
Dalam rapat tersebut, terdapat dua kubu yang mencalonkan paket pimpinan DPD periode 2024-2029.
Paket pertama diketuai Sultan Najamudin, dengan calon wakil ketua yakni GKR Hemas, Yorrys Raweyai, dan Tamsil Linrung.
Paket kedua, yakni diketuai La Nyalla Mattalitti dengan calon wakil ketua di antaranya Nono Sampono, Elviana, dan Andi Muhammad Ihsan.
Kubu Sultan memenangkan pemilihan Ketua DPD RI dengan cara voting dari anggota DPD RI yang hadir dalam sidang rapat paripurna. Dia memperoleh suara sebesar 95 suara.
Sementara itu, La Nyalla hanya mendapatkan perolehan suara sebesar 56 suara. Total, ada 151 anggota yang mengikuti pemilihan Ketua DPD RI tersebut.
Adapun rapat paripurna pemilihan Ketua DPD RI kali ini sempat diwarnai kericuhan. La Nyalla dan Sultan sempat hampir adu jotos karena saling berebut menduduki pucuk pimpinan.
Momen itu terjadi saat pembagian formulir dukungan 25 persen sebagai syarat maju paket pimpinan DPD.
Baca juga: Sultan Najamudin vs La Nyalla Mattali Hampir Adu Jotos Rebutan Kursi Ketua DPD RI
La Nyalla tampak maju ke tengah ruang sidang, lalu Sultan juga menyusul ikut. Dia tampak menunjuk-nunjuk ke arah La Nyalla.
Sejumlah anggota DPD juga tampak menghampiri ruang tengah sidang. Beberapa di antaranya menghadang Sultan.
Di tengah perdebatan itu, La Nyalla tampak menghampiri meja pimpinan sidang sementara.
Sultan juga sempat berusaha menghampiri La Nyalla di meja pimpinan sidang. Namun, beberapa senator melerainya.
Sultan pun akhirnya kembali ke tempat duduknya dengan mimik wajah yang tampak marah.