Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul melakukan blusukan ke sejumlah titik di Ciracas, Jakarta Timur, Senin (7/10/2024).

Dalam kunjungannya, Gus Ipul menemui anak yatim, Lansia, disabilitas, program permakanan, hingga sekolah madrasah.

Awalnya Gus Ipul meninjau rumah Nyai (87), lansia penerima Program Permakanan Lansia.

Lalu Gus Ipul menemui anak penerima program YAPI, Ajeng Pratiwi (13) yang kehilangan ayahnya pada tahun 2018.

Selanjutnya, Gus Ipul meninjau rumah Suhendra (64), seorang penyandang disabilitas rungu wicara yang bekerja sebagai buruh angkut material bangunan.

Setelah itu, Gus Ipul mengunjungi Madrasah Ibtidaiyah Assa’diyah Attahiriyah untuk menyapa anak-anak dan menyerahkan bantuan sarana olahraga seperti bola basket, bola futsal, dan raket badminton.

Baca juga: Mensos Tegaskan Bansos akan Dicabut Jika Digunakan Penerima Manfaat untuk Judi Online

Kunjungan dilanjutkan dengan peninjauan dapur Pokmas (kelompok masyarakat) yang melayani kebutuhan makanan bagi lansia dan disabilitas.

Gus Ipul mengatakan pihaknya ingin mengidentifikasi persoalan sosial yang ada di wilayah Ciracas.

"Saya belanja masalah mungkin ada hal-hal yang perlu diperbaiki ke depan. Mungkin juga kita memperluas sasaran. Yang ketiga juga, kita ingin apa yang diprogramkan itu memang sesuai dengan kebutuhan Kebutuhan yang mereka perlukan," ucap Gus Ipul di Madrasah Ibtidaiyah Assa’diyah Attahiriyah, Ciracas, Jakarta Timur, Senin (7/10/2024).

Ia ingin mengetahui bantuan yang dibutuhkan masyarakat.

Baca juga: Mensos Gus Ipul Minta Penyaluran Bantuan ke Korban Gempa Bandung Dipercepat

Meski begitu, Gus Ipul mengatakan Kemensos telah memiliki sejumlah program bansos reguler.

"Memang secara umum kita sudah punya program reguler, seperti pendampingan keluarga harapan itu yang menyasar tidak kurang dari 10 juta keluarga seluruh Indonesia, termasuk di DKI Jakarta. Kemudian juga fasilitasi atau program atensi untuk disabilitas, untuk yatim-yatim piatu untuk lansia, dan juga rehab untuk teman-teman yang korban narkoba, Anak-anak yang berhadapan dengan hukum," jelasnya.

Menurut Gus Ipul, masyarakat juga membutuhkan program pemberdayaan ekonomi.

"Jadi dengan program-program ini kita harapkan kesejahteraan sosial itu bisa terus meningkat, dan yang paling penting dari semua itu adalah perlindungan sosial sepanjang hayat itu bisa terlaksana," katanya.

"Mulai dari sebelum lahir, sampai lahir Balita, anak-anak, remaja, usia produktif Dan nanti kemudian saat lansia Sampai kemudian nanti. Jadi prinsipnya dari lahir sampai ke liang lahad," ujarnya.

Seperti diketahui, total bantuan Kemensos di DKI Jakarta tahun 2024 adalah senilai Rp450,1 milyar, yang terdiri dari Program Keluarga Harapan (PKH) senilai Rp234,7 miliar, sembako Rp190 miliar, permakanan lanjut usia Rp5,7 miliar, permakanan disabilitas Rp8 miliar, dan bantuan YAPI Rp13,4 miliar.