PKS Beberkan Alasan Tak Tunjuk Kader Sendiri untuk Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran
Perihal dengan posisinya, Aher menyatakan, sejauh ini jatah untuk Yassierli adalah kursi Menteri Ketenagakerjaan RI (Menaker).
Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pelaksana harian (Plh) Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Heryawan alias Aher memastikan, pihaknya menunjuk nama akademisi Prof Yassierli untuk menempati jatah kursi menteri dari PKS di kabinet Prabowo-Gibran.
Dengan begitu, maka kata Aher, PKS tidak menyerahkan nama kadernya sendiri untuk maju sebagai calon menteri.
Baca juga: Bukan Kader Internal, Ini Sosok Menteri dari PKS yang Sudah Dipanggil Prabowo, Bakal Jadi Menaker?
Terkait dengan keputusan tersebut, Aher membeberkan alasannya. Kata dia, ditunjuknya Yassierli sebagai calon menteri dari PKS didasarkan pada keputusan musyawarah di dalam partai.
"Tentu pertimbangannya pimpinan sudah, kami musyawarah. Ya mempertimbangkan ya beliau (Yassierli) kita usung sebagai profesional, sebagai akademisi mewakili PKS," kata Aher kepada awak media di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (15/10/2024).
Perihal dengan posisinya, Aher menyatakan, sejauh ini jatah untuk Yassierli adalah kursi Menteri Ketenagakerjaan RI (Menaker).
Akan tetapi, Aher berharap agar jatah kursi menteri untuk PKS tersebut bertambah bukan hanya untuk Yassirlie saja.
Baca juga: Kata Prabowo soal Belum Ada Kader PDIP dan PKS di Daftar Calon Menteri yang Dipanggil
"Ya itulah keputusan kita ya, musyawarahkan bahwa ya hasil musyawarahnya ya kita usung prof Yassierli sebagai akademisi untuk menjadi menaker mewakili PKS," kata Aher.
"Kalau ada (tambahan) tentu kita gembira, doakan aja mudah-mudahan ada lebihnya," tuturnya.