PKB Beberkan Alasan Gabung Kabinet Prabowo-Gibran, Klaim Bukan Kepentingan Politik Jangka Pendek
Terkait dengan keputusan Cak Imin masuk dalam kabinet dan PKB gabung ke kabinet, Ais menyebut kalau, hal itu sudah dipikirkan secara matang.
Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Harian DPP PKB Ais Syafiyah Ashfar membeberkan alasan kenapa pihaknya gabung dalam kabinet Prabowo-Gibran.
Bahkan, nama Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menjadi salah satu kandidat menteri yang saat ini menjalani pembekalan dari Prabowo di Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang.
Baca juga: Daftar Tokoh yang Terlihat Ikut Pembekalan Calon Menteri di Rumah Prabowo, Ada Nama Baru
Terkait dengan keputusan Cak Imin masuk dalam kabinet dan PKB gabung ke kabinet, Ais menyebut kalau, hal itu sudah dipikirkan secara matang.
"Keputusan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar untuk bergabung ke kabinet Prabowo Subianto telah melalui pertimbangan matang. Tidak sekadar masalah kepetingan politik jangka pendek," kata Ais dalam keterangan tertulisnya, Rabu (16/10/2024).
Lebih jauh, Ais menyatakan, mantan Wakil Ketua DPR RI tersebut juga menginginkan kalau PKB menjadi salah satu solusi untuk persoalan pemerintah di masa mendatang.
Pasalnya kata Ais, bukan tidak mungkin persoalan kebangsaan di masa mendatang akan berat salah satunya di sektor ekonomi.
"Gus Muhaimin dan PKB ingin aktif terlibat dalam memecahkan persoalan ekonomi maupun berbagai penyakit sosial yang membebani kita sehari-hari," ujar dia.
Baca juga: Daftar 33 Calon Menteri yang Dipanggil Prabowo Sore Ini, Belum Ada Kader PDIP, PKB Diwakili Cak Imin
Perihal dengan itu, Ais juga mengapresiasi upaya Prabowo Subianto sebagai Presiden terpilih yang mengajak seluruh pihak bergabung termasuk lawan politiknya.
Sebab menurut Ais, pembangunan bangsa mendatang diperlukan adanya kolaborasi.
"Ajakan presiden terpilih ke Ketua Umum Gus Muhaimin untuk menjadi bagian dari kabinet kita apresiasi karena hanya dengan kolaborasi berbagai tantangan ekonomi dan sosial yang saat ini kita hadapi bisa terselesaikan," tandas dia. (*)