Ramai Politisi Raih Gelar Doktor: Ada AHY, Bahlil hingga Hasto Kristiyanto
Simak perjalanan AHY, Bahlil, dan Hasto dalam meraih gelar doktor di 2024.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA – Dalam dua minggu terakhir ini ada tiga orang politisi yang menjalani Sidang Promosi Terbuka Doktoral.
Ketiganya memiliki jabatan ketua hingga sekjen partai besar di Indonesia.
Mereka adalah Ketua Umum Partai Demokrat sekaligus Menteri Agraria dan Tata Ruang atau Kepala Badan Pertahanan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia Bahlil Lahadalia yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Partai Golkar hingga Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto.
Berikut ulasanya yang dirangkum Tribunnews.com:
1. AHY
Dari laman resmi Universitas Airlangga (UNAIR), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) melangsungkan sidang doktor terbuka pada Senin (7/10/2024).
Sidang ini digelar langsung (hybrid) atau juga bisa diakses daring melalui beberapa kanal di media youtube.
Turut hadir, Presiden RI ke-6, Prof Dr H Susilo Bambang Yudhoyono selaku ayah AHY, istri AHY, Annisa Pohan, adiknya, Edhie Baskoro, Aliya Rajasa, dan keluarga lainnya.
Rektor UNAIR, Prof Dr Mohammad Nasih SE MT Ak bertindak sebagai pimpinan sidang pada sidang doktor terbuka ini.
Kemudian, sebagai promotor Prof Badri Munir Sukoco SE MBA PhD, serta para penyanggah sidang, yang salah satu diantaranya adalah mantan Menteri Pendidikan Republik Indonesia Prof Dr Ir Mohammad Nuh DEA.
AHY menempuh program studi Pengembangan Sumber Daya Manusia (PSDM) di Sekolah Pascasarjana UNAIR.
Pada sidang kali ini AHY menyampaikan materi disertasinya yang berjudul “Kepemimpinan Transformasional dan Orkestrasi Sumber Daya Manusia Menuju Indonesia emas 2045”.
AHY pun dinyatakan lulus dan menyandang gelar Doktor.
2. Bahlil Lahadalia
Bahlil Lahadalia, resmi meraih gelar doktor dari Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) Universitas Indonesia (UI) pada Rabu (16/10/2024).
Dalam sidang terbuka, Bahlil menyampaikan disertasi bertajuk “Kebijakan, Kelembagaan, dan Tata Kelola Hilirisasi Nikel yang Berkeadilan dan Berkelanjutan di Indonesia”.
Disertasi Bahlil menyoroti pentingnya reformulasi kebijakan hilirisasi nikel di Indonesia untuk menciptakan keadilan dan keberlanjutan bagi masyarakat, pengusaha, dan pemerintah daerah.
“Saya berharap temuan dalam penelitian ini dapat menjadi masukan bagi pemerintah atau pemangku kepentingan lain di Indonesia yang terlibat dalam pembuatan kebijakan pengelolaan sumber daya alam. Semoga hasil penelitian ini dapat menjadi panduan dalam mereformulasi kebijakan hilirisasi nikel dan memperkuat kelembagaan serta tata kelola untuk mendukung hilirisasi industri sumber daya alam yang berkeadilan dan berkelanjutan,” ujarnya dikutip dari rilis UI yang diterima Tribunnews.com, Kamis (17/10/2024).
Dengan gelar doktor ini, Bahlil Lahadalia memperkuat posisinya sebagai pemimpin yang tidak hanya berorientasi pada pengembangan kebijakan, tetapi juga memiliki pemahaman mendalam tentang tata kelola sumber daya yang berkelanjutan.
Gelar yang diterima Bahlil menjadi sorotan netizen lantaran, singkatnya waktu pendidikan yang ditempuh yakni kurang dari dua tahun.
Kepala Biro Humas dan KIP UI Dra. Amelita Lusia, M.Si., CPR mengatakan bahwa yang bersangkutan tercatat sebagai mahasiswa doktor pada Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) UI mulai pada tahun akademik 2022/2023 term 2 hingga 2024/2025 term 1.
Masa studi ini sesuai dengan Peraturan Rektor UI Nomor 016 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Program Doktor di UI pada pasal 14 yang menyebutkan bahwa Program Doktor dirancang untuk 6 (enam) semester, dan dapat ditempuh sekurang-kurangnya dalam 4 (empat) semester dan selama-lamanya 10 (sepuluh) semester.
3. Hasto Kristiyanto
Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto akan menjalani Sidang Terbuka Promosi Doktor di Balai Sidang Kampus Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, pada Jumat (18/10/2024) besok.
Hasto mengikuti program doktoral yang ke-2 di Sekolah Kajian Strategic dan Global (SKSG) UI.
Ia akan membawa disertasi berjudul 'Kepemimpinan Strategis Politik, Ideologi, dan Pelembagaan Partai serta Relevansinya terhadap Ketahanan Partai: Studi pada PDI Perjuangan'.
Dalam keterangan tertulisnya, Hasto menyebut sudah menjalani pendidikan S3-nya selama 3 tahun.
Pria asal Yogyakarta ini kemudian menceritakan awal dirinya mengambil gelar doktor di UI.
"Semua ini bisa terjadi karena semesta. Secara tidak sengaja pada saat naik sepeda, bertemu dengan Mas Pram (Pramono Anung - mantan Sekjen PDIP, yang saat itu menjabat Menseskab). Lalu saya diajak ke rumah. Di situ ada teman yang menawarkan masuk ke UI. Lalu didaftarkan. Ikut tes, dan diterima. Waktu itu penelitian, menyusun kepemimpinan strategis partai sebagai upaya meningkatkan demokrasi Indonesia," kata Hasto di Jakarta, Kamis (17/10/2024).