Megawati Utus Ahmad Basarah Temui Sekjen Gerindra, Bahas Apa?
Ahmad Basarah laporlan hasil pertemuan dengan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra, Ahmad Muzani setelah diutus Megawati untuk bertemu.
Penulis: Rifqah
Editor: Bobby Wiratama
TRIBUNNEWS.COM - Ketua DPP PDIP, Ahmad Basarah mengaku diutus Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri untuk bertemu Ketua MPR RI sekaligus Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra, Ahmad Muzani.
Basarah mengatakan, dirinya sudah bertemu dengan Muzani dan akan melaporkan kepada Megawati terkait hasil pertemuannya tersebut.
"Ya ini saya baru akan melapor kepada ibu ketua umum tentang beberapa hal yang beliau amanatkan kepada saya untuk disampaikan kepada Pak Muzani dalam kapasitas selaku ketua MPR dan Sekretaris Jenderal DPP Partai Gerindra yah," kata Basarah di kediaman Megawati, Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta, Kamis (17/10/2024).
Pertemuan Basarah dengan Muzani itu diduga membahas soal rencana pertemuan Megawati dengan Presiden terpilih, Prabowo Subianto.
Pesan dari Megawati yang dititipkan kepada Muzani itu diduga juga berkaitan dengan agenda tersebut.
Namun, Basarah tak mau mengungkapkan isi pesan dari Megawati maupun detail perbincangannya dengan Muzani itu.
"Saya kira kita nanti tunggu perkembangan lebih lanjut, saya akan meminta waktu dulu untuk melaporkan hasil pembicaraan saya dengan Pak Ahmad Muzani," ujarnya.
Adapun, pertemuan Prabowo dan Megawati itu disebut-sebut akan menentukan sikap PDIP untuk masuk dalam pemerintahan Prabowo-Gibran mendatang.
Sebagai informasi, Pimpinan MPR memang berencana untuk bertemu Megawati.
Namun, sejauh ini mereka masih menunggu konfirmasi dari Megawati.
Mereka akan bertemu untuk mengundang Megawati menghadiri acara pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka pada 20 Oktober mendatang.
Baca juga: Bukan Temui Megawati, Ini Alasan Prabowo Cabut di Tengah Pembekalan Calon Wamen
Kata Muzani soal Pertemuan Prabowo dengan Megawati
Sebelumnya, terkait pertemuan Prabowo dengan Megawati, Muzani mengatakan, bisa saja dilaksanakan pada 17 Oktober, bertepatan dengan hari ulang tahun Prabowo ke-73.
“Lebih relevan lagi (pertemuan dilakukan saat ulang tahun Prabowo pada 17 Oktober 2024),” ujarnya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (9/10/2024).
Namun, sampai hari ini, Kamis (18/10/2024) diketahui belum ada kabar soal pertemuan keduanya itu.
Muzani menegaskan, pertemuan Prabowo dan Megawati tidak harus diadakan sebelum pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih.
Menurutnya, silaturahmi bisa dilakukan kapan saja, tinggal dicocokkan waktunya.
"Silaturahmi kapan saja relevan. Lagi dicocokan waktunya. Lebih cepat lebih baik," tuturnya.
Wakil Ketua DPP Partai Gerindra, Hashim Djojohadikusumo juga mengatakan bahwa Prabowo sudah lama menantikan pertemuan dengan Megawati.
Dia mengatakan, Prabowo sudah menantikan selama dua tahun lebih agar bisa bertemu dengan Megawati.
"Aduh.. Pak Prabowo sudah menunggu dua tahun, lebih, September 2022, saya tahu itu," ucap adik kandung Prabowo itu di Universitas Indonesia, Depok, Rabu.
Prabowo diketahui juga sempat mengungkapkan keinginannya untuk bisa bertemu dengan Megawati sebelum dilantik sebagai Presiden RI pada 20 Oktober mendatang.
“Mudah-mudahan sebelum pelantikan (bertemu Megawati), mudah-mudahan,” ucap Prabowo setelah acara pelantikan anggota DPR, DPD, dan MPR RI periode 2024-2029 di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (1/10/2024).
Sebelumnya, Puan mengatakan, pertemuan Megawati dan Prabowo akan dilaksanakan pada Kamis, bertepatan dengan hari ulang tahun Prabowo.
"InsyaAllah (pertemuan terjadi besok)," kata Puan saat ditemui awak media di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen Senayan Jakarta, Rabu (16/10/2024).
Peluang PDIP Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran
Soal peluang bergabungnya PDIP ke pemerintahan Prabowo-Gibran Rakabuming Raka, Hashim mengatakan, hal tersebut tergantung pada keputusan Megawati.
Hingga saat ini, pihaknya juga masih menunggu petunjuk dari Megawati itu.
"Ya kami menunggu petunjuk dari Ibu Mega dong. Tergantung Ibu Mega," kata Hashim.
Hingga saat ini diketahui belum ada keputusan dari PDIP terkait sikap mereka, apakah akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo-Gibran atau tidak.
Namun, Puan menegaskan PDIP bakal solid mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran mendatang.
Karena menurut Puan, dalam membangun Indonesia dibutuhkan sinergitas dari seluruh elemen bangsa.
"PDI Perjuangan solid," ujar Puan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/10/2024).
"Kita solid mendukung pemerintahan yang akan datang dalam membangun Indonesia ke depan," kata Ketua DPR RI itu.
(Tribunnews.com/Rifqah/Chaerul Umam/Rizki Sandi/Rahmat Fajar/Fersianus Waku)