Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Raih Gelar Doktor Kedua di UI, Pertama di Unhan
Hasto sejatinya sudah menjadi doktor ilmu pertahanan melalui teori geopilitik Soekarno di Universitas Pertahanan (Unhan).
Penulis: Fersianus Waku
Editor: Erik S
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fersianus Waku
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto mengatakan, gelar doktor yang diraihnya dari Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) Universitas Indonesia (UI) bukan sekadar mencari gelar.
Hal ini disampaikan Hasto dalam sidang terbuka promosi doktor dengan disertasi berjudul ‘Kepemimpinan Strategis Politik, Ideologi, dan Pelembagaan Partai serta Relevansinya terhadap Ketahanan Partai: Studi pada PDI Perjuangan’ di UI, Depok, Jawa Barat, Jumat (18/10/2024).
Hasto sejatinya sudah menjadi doktor ilmu pertahanan melalui teori geopilitik Soekarno di Universitas Pertahanan (Unhan).
Baca juga: Hasto Kristiyanto Lulus Doktor di UI dengan Raih IPK 3,93, Peroleh Predikat Cumlaude
Dia menyebut, dirinya mengambil gelar doktor keduanya di UI ingin menghormati bangsa Indonesia yang dibangun dengan tradisi intelektual dari seluruh pemimpin bangsa.
Hasto mengutip pernyataan Presiden pertama Soekarno, bahwa ilmu pengetahuan harus berguna bagi amal kemanusiaan.
“Saya mengambil doktor kedua di UI ini bukan untuk mencari gelar, tetapi untuk menghormati bahwa Indonesia ini dibangun dengan tradisi intelektual yang luar biasa dari seluruh pemimpin bangsanya,” kata Hasto.
Menurutnya, tradisi intelektual Soekarno yang dirumuskan dalam disertasi pertama muncul dari dialektika terhadap sejarah Nusantara, sejarah dunia.
"Bagaimana kemerdekaan Indonesia untuk membangun persaudaraan dunia Bagaimana di situ seluruh pemimpin bangsa Bung Karno, Bung Hatta, Syahrir, dan lain sebagainya, berpikir bagaimana melalui kepemimpinan intelektual itu Indonesia bisa menjadi pemimpin diantara bangsa-bangsa," ujar Hasto.
Hasto juga mengulas soal Pancasila adalah ideologi geopolitik untuk menjawab sistem internasional yang anarkis dan selalu dihadapkan pada perang.
Namun, bangsa Indonesia berhasil menciptakan Pancasila sebagai supremasi dari ideologi-ideologi besar dunia.
Baca juga: Hasto Sidang Doktor, Sebut Jokowi Lakukan Abuse of Power terhadap Partai saat Pilpres 2024
Hasto juga menceritakan ketika Bung Karno telah merancang kemerdekaan Indonesia pada usia 16 tahun. Lalu, pada usia 26 tahun mendirikan Partai Nasionalis Indonesia (PNI).
Bung Karno tidak pernah berpikir bahwa syarat negara merdeka adalah timbunan uang, tetapi digerakkan oleh sesuatu kekuatan ide bahwa Indonesia merdeka bisa melawan berbagai bentuk imperialisme dan kolonialisme.
Hasto lulus dengan predikat cumlaude saat sidang gelar doktor di UI dan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,93.