Sniper TNI Dikerahkan Amankan Pelantikan Prabowo-Gibran, Akurat Membidik Dari Jarak 1.200 Meter
Penembak jitu atau sniper pasukan khusus TNI akan diturunkan dalam pengamanan Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Periode 2024-2029 Prabowo-Gibran.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penembak jitu atau sniper pasukan khusus TNI akan diturunkan dalam pengamanan Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Periode 2024-2029 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Diketahui pelantikan Prabowo-Gibran sebagai presiden dan wakil presiden akan digelar di Gedung Nusantara, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (20/10/2024).
Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto mengatakan Sniper TNI akan dikerahkan untuk pengamanan VVIP di Ring 1 bersama Paspampres.
"Jadi, kita semua kita terapkan untuk pengamanan, khususnya VVIP untuk Ring 1 nanti itu dari Paspampres itu lengkap dengan sniper dan anti-drone. Kemudian juga Ring 2 dan Ring 3 pasukan TNI dan kepolisian," kata Agus usai memimpin Apel Gelar Pasukan Pengamanan VVIP Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Periode 2024-2029 didampingi Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo di Lapangan Silang Monas Jakarta Pusat, Jumat (18/10/2024).
Baca juga: Detail Pengamanan Pelantikan Prabowo-Gibran oleh Panglima TNI: Sniper dan 10 Satgas Diturunkan
Lalu, seperti apa kemampuan sniper TNI?
Kisah tentang kemampuan sniper TNI sebelumnya pernah terungkap saat Panglima TNI Ke-20 (saat itu) Marsekal Hadi Tjahjanto melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Markas Wing 1 Pasukan Khas (sekarang Pasukan Gerak Cepat) TNI AU di Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur pada Kamis (19/11/2020) silam.
Sebelumnya pada hari yang sama, Hadi melakukan sidak ke dua markas pasukan khusus TNI lainnya yakni Mako Kopassus Cijantung Jakarta Timur dan Pasmar 1 Korps Marinir di Lapangan Apel Brigif 1 Cilandak Jakarta Selatan.
Sidak tersebut dilakukan Hadi sekira sepekan menjelang ia pensiun dari kedinasan militer.
Baca juga: Mahfud MD Pastikan Bakal Hadiri Pelantikan Prabowo-Gibran, Ganjar Masih Rencana
Dalam sidak tersebut, Hadi sempat bertanya kepada penembak runduk atau sniper Korps Pasukan Khas (sekarang Korps Pasukan Gerak Cepat) di Lapangan Sepak Bola Wing 1 Paskhas (sekarang Pasgat) tentang kemampuannya.
Prajurit itu tampak mengenakan pakaian kamuflase atau penyamaran berwarna cokelat bertekstur seperti ranting-ranting pepohonan.
"Kaliber berapa snipermu?" tanya Hadi.
"Siap 12,7!" jawab prajurit tersebut lantang.
"Kamu sudah nembak siang dan malam?" tanya Hadi lagi.
"Siap sudah!" jawab prajurit itu.
"Jarak berapa?" tanya Hadi kembali.
"Siap untuk siang 1.200 (meter)!" jawab prajurit.
"Malam?" tanya Hadi lagi.
"Siap. Malam 600!" jawab prajurit lantang.
"Terkenanya?" tanya Hadi.
"Siap. Jarak 1.200 untuk 12,7 bidik kepala, kena kepala!" jawab prajurit tegas.
"Yakin?" tanya Hadi meyakinkan.
"Siap!" jawab prajurit itu lantang.
"Kamu bisa jadi pelatih kalau begitu," sambung Hadi.
Hadi kemudian memintanya memeragakan sikap tembak dengan personel spotting (juru penanda).
Kemudian prajurit tersebut memeragakan sikap tembak tiarap di samping spottingnya.