Pernah Beri Nilai 11 dari 100 di Debat Pilpres, Anies Baswedan Kini Beri Hormat Dua Kali ke Prabowo
Tak hanya sekali, Anies bahkan tampak memberi hormat sembari berdiri hingga dua kali kepada Prabowo.
Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Acos Abdul Qodir
![Pernah Beri Nilai 11 dari 100 di Debat Pilpres, Anies Baswedan Kini Beri Hormat Dua Kali ke Prabowo](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/Anies-Baswedan-memberi-salam-hormat-saat-Prabowo-pidato.jpg)
Pernyataan ini sebagai jawaban dari pertanyaan Anies Baswedan kepada dirinya saat debat capres pada Minggu (7/1/2023).
"Pak Ganjar, Anda pernah memberi skor 5 pada sektor penegakan hukum. Pertanyaan saya, berapa skor yang Anda berikan kepada sektor pertahanan yang dipimpin oleh Pak Prabowo," tanya Anies kepada Ganjar.
"Sama, skornya 5," kata Ganjar Pranowo.
![Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 1 Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar, nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran rakabuming Raka, nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Mahfud MD berbincang usai mengikuti debat kelima Calon Presiden Pemilu 2024 di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (4/2/2024). Debat kelima mengangkat tema kesejahteraan sosial, kebudayaan, pendidikan, teknologi informasi, kesehatan, ketenagakerjaan,sumber daya manusia dan inklusi. Tribunnews/Jeprima](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/final-debat-capres-pemilu-2024-di-jakarta_20240204_231318.jpg)
Anies Baswedan kemudian merespons pernyataan Ganjar tersebut. Baginya, angka tersebut terlalu tinggi jika diberikan kepada Prabowo.
"Kalau menurut saya itu terlalu tinggi. Harusnya skornya ada di bawah itu," kata Anies.
"Berapa Pak? Jangan takut, sebut saja angkanya," kata Ganjar.
"11 Pak, 11 dari 100 nilainya," kata Anies.
Baca juga: Batal Pakai Penerbangan Komersil, Jokowi Pulang ke Solo Naik Pesawat TNI AU
Momen pemberian nilai itu kerap diungkit oleh Prabowo Subianto dalam beberapa kesempatan dirinya berkampanye.
Prabowo menilai, Anies tidak memiliki hak untuk memberikan nilai, sebab kata dia, ada masyarakat yang seharusnya menilai calon pemimpinnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.