Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Pengamat Publik Minta Pemerintah Keluarkan Regulasi yang Mengatur Jajanan Anak

Kasus diabetes anak terus meningkat. Tercatat, kasus diabetes tipe 1 pada anak meningkat 70 persen sejak 2010 hingga 2023.

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Erik S
zoom-in Pengamat Publik Minta Pemerintah Keluarkan Regulasi yang Mengatur Jajanan Anak
Tribun Bali
Ilustrasi gangguan pada ginjal - 60 anak harus menjalani terapi penyakit gagal ginjal di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Cipto Mangunkusumo (RSCM). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com Eko Sutriyanto 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Dalam beberapa waktu terakhir, sejumlah kasus Penyakit Tidak Menular (PTM) menyeruak.

Salah satunya adalah gagal ginjal yang membuat 60 anak harus menjalani terapi penyakit gagal ginjal di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Cipto Mangunkusumo (RSCM).

Data Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) juga menunjukkan kasus diabetes anak terus meningkat. Tercatat, kasus diabetes tipe 1 pada anak meningkat 70 persen sejak 2010 hingga 2023.

Baca juga: Benarkah Maltodextrin dalam Susu Formula Penyebab Diabetes dan Gagal Ginjal pada Anak? Ini Kata Ahli

Peningkatan kasus Penyakit Tidak Menular pada anak-anak yang  tidak dilepaskan dari gaya hidup anak-anak saat ini yang sering mengonsumsi jajanan atau makanan dan minuman olahan secara berlebih.

Pengamat Kebijakan Publik, Muhammad Gumarang mengatakan kondisi tersebut sangat memprihatinkan dan perlu ada aksi yang cepat untuk menanggapinya.

Maka dari itu, ia meminta pemerintah menerbitkan regulasi yang ketat untuk mengatur jajanan pada anak.

Berita Rekomendasi

“Saya rasa perlu ada regulasi yang ketat untuk mengawasi jajanan ini," kata Gumarang dalam keterangannya, Selasa (22/10/2024).

Gumarang pun membandingkan tiadanya regulasi terhadap jajanan tersebut dengan ketatnya aturan yang mengatur susu pertumbuhan.

Menurutnya, pemerintah terlalu berlebihan mengatur susu pertumbuhan melalui PP 28 Tahun 2024 tentang kesehatan.

Padahal, menurut Gumarang, susu pertumbuhan lebih mengandung gizi yang dibutuhkan anak-anak.

Namun, produk jajanan olahan yang kurang bergizi tidak diregulasi dengan baik oleh pemerintah padahal susu memiliki gizi yang bagus untuk pertumbuhan anak,” ucap Gumarang.

Baca juga: Fenomena Gagal Ginjal Bayangi Remaja, Pentingnya Perbaiki Gaya Hidup dan Cek Gula Darah

Senada dengan Gumarang, penerbitan regulasi terhadap jajanan juga didukung oleh dokter spesialis anak, dr. William Cheng, Sp.A yang menyebut perlu aturan yang dapat mengatur batas konsumsi pada anak.

Salah satunya adalah regulasi label pada kemasan agar masyarakat dapat mengetahui seberapa besar kandungan gizi pada suatu produk tersebut.

Dia menyebut regulasi label pada kemasan sudah dilakukan di banyak negara. Hal itu dapat menjadi rujukan bagi pemerintah dalam membuat regulasi serupa.

“Sebaiknya harus diregulasi juga [labeling produk], kita bicara di sini gula dan garam. Di negara lain ada label, ada grading, jadi orang sudah tahu. Sayangnya Indonesia belum,” kata William.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas