Profil Bambang Brodjonegoro, Penasihat Khusus Presiden Bidang Ekonomi dan Pembangunan Nasional
Berikut profil Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro, Penasihat Khusus Presiden Urusan Ekonomi dan Pembangunan Nasional, mantan menteri RI 2014-2021.
Penulis: Nurkhasanah
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Berikut profil Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro, Penasihat Khusus Presiden Urusan Ekonomi dan Pembangunan Nasional, mantan menteri RI 2014-2021.
Presiden Prabowo Subianto menunjuk Bambang Brodjonegoro sebagai Penasihat Khusus Presiden Urusan Ekonomi dan Pembangunan Nasional.
Bambang Brodjonegoro resmi dilantik bersama enam penasihat khusus Presiden lainnya dan utusan khusus Presiden serta kepala badan.
Pelantikan itu dilaksanakan di Istana Kepresidenan, Jakarta pada Selasa (22/10/2024) hari ini.
"Profesor Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro, Ph.D sebagai Penasihat Khusus Presiden bidang Ekonomi dan Pembangunan Nasional," ujar pembawa acara di Istana Negara, Selasa (22/10/2024), dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden.
Lantas, siapakah sosok Bambang Brodjonegoro?
Profil Bambang Brodjonegoro
Mengutip laman ui.ac.id, Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro lahir di Jakarta pada 3 Oktober 1966.
Pria yang akrab disapa Bambang Brodjonegoro ini mengenyam pendidikan S1 jurusan Ilmu Ekonomi dan Pembangunan di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia dan lulus pada 1990.
Bambang kemudian meraih gelar Master of Urban Planing pada 1995 dan Ph.D in Regional Planning di tahun 1997 dari University of Illinois at Urbana Champaign, USA.
Ia menikah dengan Irina Justina Zega dan dikaruniai anak bernama Daniswara Brodjonegoro.
Mengutip Wikipedia, Bambang memulai kariernya sebagai staf pengajar di FE UI.
Baca juga: Daftar Penasihat Khusus Presiden Prabowo yang Dilantik Hari Ini: Ada Wiranto hingga Luhut
Ia juga sempat menjadi Ketua Jurusan Ekonomi dan Dekan Fakultas Ekonomi UI.
Pada tahun 2006, Bambang dikukuhkan menjadi guru besar UI setelah 9 tahun mengajar di kampus tersebut (atau 7 tahun sejak ia menjadi Pegawai Negeri Sipil).
Hal itu menjadikannya sebagai salah satu guru besar berusia muda.