Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Rekam Jejak Sunarto Ketua Mahkamah Agung RI, Diharapkan Jadi Pengayom Para Pencari Keadilan

Ketua MA harus bisa menjadi teladan bagi pencari keadilan ‘Justice Seeker’ dan berpihak pada kebenaran dan keadilan untuk rakyat, bangsa dan negara

Penulis: Malvyandie Haryadi
zoom-in Rekam Jejak Sunarto Ketua Mahkamah Agung RI, Diharapkan Jadi Pengayom Para Pencari Keadilan
Ist
Sunarto resmi menjabat sebagai Ketua Mahkamah Agung. Pada Selasa (22/10/2024), Sunarto mengambil sumpah sebagai Ketua MA di Istana Negara. Sunarto menggantikan M. Syarifuddin. 

Selanjutnya, dia juga berhasil meraih gelar Doktor di Universitas Brawijaya Malang tahun 2011. 

Setelah itu, Sunarto dikukuhkan menjadi guru besar (Prof-HC) di Universitas Airlangga Surabaya pada 10 Juni 2024.

Sebagai hakim, Sunarto mengawali kariernya sebagai calon hakim di Pengadilan Negeri Surabaya pada tahun 1986. 

Lalu, pada 1987, dia dilantik sebagai hakim di Pengadilan Negeri Merauke sampai tahun 1992. 

Kemudian, Sunarto pindah ke Pengadilan Negeri Blora, Jawa Tengah, tahun 1992 sampai tahun 1998. 

Setelah itu, dia dimutasi lagi ke Pengadilan Negeri Pasuruan mulai tahun 1998 sampai tahun 2003.

Karier Sunarto mulai menanjak ketika dipindah ke PN Trenggalek, pada tahun 2003, ia diangkat menjadi Wakil Ketua PN Trenggalek.

BERITA REKOMENDASI

Pada tahun yang sama pula, posisinya naik menjadi Ketua PN Trenggalek. 

Kemudian, pada tahun 2005 saat usianya menginjak 46 tahun, Sunarto diangkat menjadi Hakim Tinggi dengan penugasan pertama di Pengadilan Tinggi Gorontalo. 

Tidak sampai dua tahun bertugas di sana, Sunarto ditarik ke Jakarta untuk menjadi Hakim Tinggi pengawas pada Badan Pengawasan MA, sejak tahun 2006 hingga tahun 2010. 

Pada tahun 2010 itu, karier Sunarto menanjak lagi, di Badan Pengawasan MA RI, ia diberi amanah menjadi Inspektur Wilayah II. 

Sunarto kemudian dilantik Ketua MA Hatta Ali untuk menjadi orang yang paling bertanggung jawab dalam mengawasi perilaku Hakim (Kepala Badan Pengawasan) pada 30 September 2013. 


Meski demikian, Sunarto juga sempat ditolak sebanyak dua kali sebagai calon Hakim Agung oleh DPR pada tahun 2013—2014. 

Baru di tahun 2015, dia berhasil menjadi Hakim Agung dan pada tahun 2017 lalu Sunarto dilantik sebagai Ketua Kamar Pengawasan.

Sunarto juga tercatat menjadi Ketua Majelis Wali Amanat (MWA) Universitas Airlangga, menggantikan Prof. Dr. M. Hatta Ali, SH, MH.
 
Pada 10 Juni 2024, Sunarto mendapatkan gelar guru besar kehormatan atau honoris causa dari Universitas Airlangga (HCUA) atas dedikasi, jasa, dan sumbangsihnya terhadap ilmu hukum di Indonesia. (*)

Sumber: TRIBUN TIMUR

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas