Said Iqbal Soroti Menaker dan Wamenaker Pilihan Prabowo: Tidak Paham Ketenagakerjaan
Menurut Said Iqbal, Menaker dan Wamenaker yang ada saat ini tidak memiliki kemampuan atau pemahaman yang lebih terhadap persoalan ketenagakerjaan.
Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Partai Buruh Said Iqbal merespons soal komposisi Menteri Ketenagakerjaan dan Wakil Menteri Ketenagakerjaan RI (Menaker dan Wamenaker) di Kabinet Merah Putih yang dipimpin oleh Prabowo Subianto sebagai Presiden RI.
Menurut Said Iqbal, Menaker dan Wamenaker yang ada saat ini tidak memiliki kemampuan atau pemahaman yang lebih terhadap persoalan ketenagakerjaan Indonesia.
Baca juga: Daftar Lengkap 48 Kementerian Kabinet Merah Putih Prabowo-Gibran
Diketahui, Prabowo Subianto telah secara resmi melantik Prof. Yassierli sebagai Menteri Ketenagakerjaan RI dan Immanuel Ebenezer alias Noel sebagai Wakil Menteri Ketenagakerjaan RI.
"Kalau kita lihat menteri teknisnya yang baru yang tidak memahami, nol persen ya baik menaker maupun wamenakernya, nol (persen), tidak mengetahui tentang ketenagakerjaan, memang (kita harus) skeptis ya," kata Said Iqbal saat jumpa pers secara daring, Selasa (22/10/2024).
Baca juga: Gaspol, Menperin Agus Gumiwang Lanjutkan Hilirisasi Topang Ekonomi 8 Persen
Lebih lanjut, Said Iqbal mengatakan, sejatinya Kementerian Ketenagakerjaan RI menjadi satu-satunya lembaga pemerintah yang harus mengetahui secara pasti persoalan dan nasib para buruh.
Menurut dia, nasib buruh jangan sampai seperti digadaikan karena pimpinan yang harusnya memahami persoalan mereka justru tidak memiliki pemahaman soal hal tersebut.
"Nasib buruh ga boleh digadaikan hanya karena mereka sebagai menteri teknis menteri ketenagakerjaan dan wakil menteri ketenagakerjaan gak ngerti," kata dia.
"Kan ketika mereka bekerja dilantik, pada saat itulah mereka harus sudah memahami persoalan-persoalan dunia ketenagakerjaan," sambungnya.
Lebih jauh, Said juga menaruh fokus pada komposisi yang ada di bawah Kementerian Koordinator Perekonomian RI.
Kata dia, beberapa kementerian teknis yang ada di bawah Kemenko Perekonomian tersebut dipandang akan jauh dari harapan buruh terhadap pencabutan Undang-undang Omnibus Law Cipta Kerja.
Baca juga: Pratikno Sebut Grup WhatsApp Kabinet Jokowi Masih Aktif, Bahas Hal-hal Lucu
"Kalau kita memang melihat komposisi kabinet menteri-menteri ekonomi nya, memang jauh harapan, menteri-menteri ekonomi yang ada sekarang ini ya mulai dari menko nya sampai menteri teknisnya mereka adalah orang-orang yang pro kepada omnibus law UU Cipta Kerja, tapi ya kami gak boleh berhenti menyuarakan itu, ini tentang keberpihakan, kita tunggu saja," tandas dia.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.