Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Roy Suryo Nilai Budi Arie Gagal Total Jadi Menkominfo, Tugas Berat Menanti Menkomdigi Meutya Hafid

Roy Suryo menilai tugas berat menanti Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid.

Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Roy Suryo Nilai Budi Arie Gagal Total Jadi Menkominfo, Tugas Berat Menanti Menkomdigi Meutya Hafid
Kolase Tribunnews.com
Pakar telematika dan pengamat multimedia, Roy Suryo menilai tugas berat menanti Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid. 

TRIBUNNEWS.COM - Pakar telematika dan pengamat multimedia, Roy Suryo menilai tugas berat menanti Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid.

Roy Suryo menyinggung persoalan judi online (judol) yang dinilai perlu mendapat perhatian khusus di Indonesia.

Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu menilai, latar belakang Meutya Hafid menjadikannya cocok diposisikan sebagai Menkomdigi.

"Setidaknya ada titik cerah di bidang komunikasi dan digital ke depan, bila dibandingkan dengan Menkominfo pendahulunya, Budi Arie Setiadi yang hanya berlatar belakang relawan (ProJo) dan terbukti gagal total dalam mengemban tugasnya," ungkap Roy Suryo kepada Tribunnews, Rabu (23/10/2024).

Satu di antara kegagalan terbesar Budi Arie, menurut Roy Suryo, adalah saat Pusat Data Nasional sementara (PDNs) bobol dan mengakibatkan kebocoran data dan kerugian material hingga ratusan miliar rupiah beberapa bulan lalu.

"Kebetulan secara pribadi saya mengenal sangat baik sosok Meutya Hafid sebelumnya, saat ia menjadi reporter awalnya di stasiun TV berita di tahun 2000 dan khususnya di acara dialog teknologi populer yang sempat saya menjadi host-nya selama delapan tahun hingga 2008."

"Bahkan di tengah kariernya, Meutya sempat harus menjadi sandera selama 168 jam bersama camera-person Budiyanto pada 18 Februari 2005 di Irak sebelum akhirnya dibebaskan 21 Februari 2005 setelah melalui Diplomasi Luar Negeri Pemerintah Indonesia saat itu," ungkapnya.

Berita Rekomendasi

Roy Suryo juga sempat bersama Meutya Hafid di Komisi I DPR RI tahun 2010 saat Meutya Hafid masuk menjadi anggota Pergantian Antar Waktu (PAW) menggantikan Almarhum Burhanuddin Napitupulu. 

"Karier Meutya Hafid kemudian bisa disebut cukup cemerlang saat menjadi Wakil Ketua Komisi I di tahun 2016-2018 dan akhirnya menjadi Ketua Komisi I semenjak 2019 sebelum akhirnya menduduki karier puncak di Kementerian."

"Jadi memang secara kapabilitas Meutya Hafid jauh dibandingkan dengan Budi Arie Setiadi yang digantikannya," ungkap Roy.

Menurut Roy Suryo, Meutya Hafid tidak perlu dijelaskan lagi soal tupoksi Menkomdigi karena Komisi I adalah mitra dari Menkominfo selama ini.

Baca juga: Harta Kekayaan Meutya Hafid, Menteri Komunikasi dan Digital di Kabinet Prabowo-Gibran

Judi Online dan Fufufafa

Roy Suryo juga menyoroti saat Budi Arie menitipkan pekerjaan rumah (PR) penertiban judi online kepada Meutya Hafid.

"Budi Arie mungkin lupa  atau pura-pura lupa, asal jangan sampai amnesia, bahwa ada satu tugas sangat penting yang sempat dijanjikannya sebulan lalu di depan media dan masyarakat."

"Bahwa dia akan menjelaskan soal akun Kaskus 'Fufufafa' yang mana Budi Arie dengan lantang berani memastikan bahwa pemilik akun tersebut adalah bukan Gibran Rakabuming Raka, meski ketika kemudian dikejar wartawan dia mengaku belum mengetahuinya dan malah ngeles kesana-kemari."

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas