Kowani Harap Prabowo Berikan Perhatian Khusus untuk Permasalahan Perempuan
Ketua Umum Kowani Giwo Rubianto Wiyogo berharap agar pemerintahan Prabowo Subianto memberi perhatian lebih pada persoalan perempuan dan anak
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Kongres Wanita Indonesia (Kowani) Dr Giwo Rubianto Wiyogo berharap agar pemerintahan Presiden dan Wakil Presiden Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka memberi perhatian lebih pada persoalan perempuan dan anak.
Menurut Giwo, perempuan dan anak membutuhkan perhatian yang serius dari Pemerintah.
"Masalah perempuan dan anak adalah isu yang sangat serius dan membutuhkan perhatian yang mendalam, mengabaikan isu ini dapat berdampak jangka panjang pada perkembangan masyarakat secara keseluruhan," ujar Giwo dalam keterangannya, Senin (28/10/2024).
Sejumlah permasalahan yang perlu mendapatkan perhatian serius yakni perlu upaya untuk menekan angka stunting dan Angka Kematian Ibu (AKI) yang masih tinggi.
Perempuan juga rentan yang mengalami kekerasan, eksploitasi, diskriminasi, dan banyaknya pekerja anak.
Lalu perdagangan manusia yang mayoritas korbannya adalah perempuan dan anak perempuan, penyalahgunaan narkoba pada anak, dan kehamilan di luar nikah.
Serta angka putus sekolah yang meningkat, kurangnya aksesibilitas terutama pada perempuan pedesaan seperti akses pada pendidikan, kesehatan.
Dirinya berharap amanah yang diemban oleh Prabowo-Gibran pada kepemimpinan yang baru, dapat dijalankan dengan sebaik-baiknya.
"Doa dari lebih dari 100 juta anggota perempuan juga akan senantiasa menyelimuti setiap langkah Bapak Prabowo-Gibran dalam mewujudkan cita bersama menuju Indonesia Emas 2045," kata Giwo.
"Semoga Allah SWT memberikan petunjuk, jalan kemudahan dan kekuatan dalam menjalankan tugas mulia ini," tambah Giwo.
Persoalan lainnya yakni teknologi yang belum merata, angka perkawinan anak masih tinggi, perempuan sebagai kepala keluarga, kurangnya pemberdayaan ekonomi dan akses permodalan bagi perempuan.
Baca juga: Kowani Berharap Jokowi Canangkan Langsung Hari Kebaya Nasional 2024
Serta kurangnya representasi perempuan, partipasi peran perempuan di berbagai sektor masih rendah.