Menag Nasaruddin Umar Ungkap Presiden Prabowo Tetap Meminta Dirinya Jadi Imam Besar Istiqlal
Nasaruddin menyatakan, ke depan masih ada agenda besar yang harus dituntaskannya terkait dengan Istiqlal.
Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra
TRIBUNNEWS.COM JAKARTA - Menteri Agama RI Nasaruddin Umar menyatakan kalau Presiden RI Prabowo Subianto tetap meminta dirinya untuk menjabat sebagai Imam Besar Masjid Istiqlal.
Pernyataan itu disampaikan langsung oleh Nasaruddin usai dirinya salat Jumat bersama dengan Wakil Presiden RI (Wapres) Gibran Rakabuming Raka.
Baca juga: Gibran dan Nasaruddin Umar Salat Jumat di Masjid Istiqlal Usai Gelar Pertemuan di Kemenag
"Presiden (Prabowo) minta saya masih tetap menjadi Imam Besar," kata Nasaruddin saat ditemui di Masjid Istiqlal, Jumat (1/11/2024).
Penunjukan dirinya tetap menjadi Imam Besar Masjid Istiqlal bukan tanpa alasan, Nasaruddin menyatakan, ke depan masih ada agenda besar yang harus dituntaskannya terkait dengan Istiqlal.
Baca juga: Jelang Salat Jumat, Wapres Gibran Datangi Nasaruddin Umar di Kantor Kemenag RI
Salah satunya yakni soal Deklarasi Istiqlal yang akan digelar bersama dengan Paus Fransiskus.
"Dengan agenda-agenda juga ada, agenda internasionalnya ya, terutama juga nanti menindaklanjuti Deklarasi Istiqlal bersama dengan Paus," tutur dia.
Kata Nasaruddin, agenda Deklarasi Istiqlal itu ternyata mendapatkan sorotan dan tanggapan besar dari beberapa negara-negara lain.
Atas hal itu menurut dia, agenda-agenda besar tersebut harus ditindaklanjuti dan akan dilanjutkan kembali oleh dirinya yang kini turut menjabat sebagai Menteri Agama RI.
"Ternyata ini mendapatkan tanggapan besar dari luar negeri ya, di dunia luar itu juga akan menindaklanjuti, terutama masalah agama dan penyelamatan lingkungan hidup," beber dia.
Dirinya juga menyatakan, Istiqlal saat ini sudah menjadi isu internasional setelah bergemanya Deklarasi Istiqlal tersebut.
Baca juga: Pimpin Apel Hari Santri 2024, Menag Nasaruddin Umar: Santri Bisa Jadi Presiden
Pasalnya, agenda tersebut kata Nasaruddin, selain untuk persoalan agama, juga ada pembahasan yang fokus pada kelestarian alam.
"Jadi apa yang kita lakukan, seperti yang ditulis kemarin itu, itu mendapatkan perhatian dunia sekarang. Jadi Istiqlal menjadi isu internasional dengan deklarasinya itu, bagaimana menggunakan bahasa agama untuk melestarikan dan menyelamatkan alam," tukas Nasaruddin.