Presiden Prabowo dan Wapres Gibran Hadiri Deklarasi GSN di Indonesia Arena, Disambut Para Menteri
Kedatangan Prabowo dan Gibran disambut oleh Ketua MPR RI sekaligus Sekjen Gerindra Ahmad Muzani.
Penulis: Reza Deni
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto bersama Wapres Gibran Rakabuming Raka menghadiri deklarasi Gerakan Solidaritas Nasional (GSN) di Indonesia Arena, Gelora Bung Karno, Sabtu (2/11/2024).
Pantauan di Indonesia Arena, Prabowo tiba sekitar pukul 15.20 WIB. Tampak Prabowo dan Gibran mengenakan kemeja berwarna biru.
Baca juga: Indonesia Arena Membiru Jelang Deklarasi Gerakan Solidaritas Nasional
Kedatangan Prabowo dan Gibran disambut oleh Ketua MPR RI sekaligus Sekjen Gerindra Ahmad Muzani.
Prabowo langsung memasuki ruang acara. Dia tampak disambut oleh para peserta yang hadir di acara GSN ini.
Baca juga: Prabowo akan Hadiri Deklarasi Gerakan Solidaritas Nasional, Massa Mulai Berdatangan
Beberapa tokoh juga terlihat hadir dalam acara tersebut, di antaranya Ketua Komisi IV DPR Titiek Soeharto, putra Prabowo Ragowo Hediprasetyo Djojohadikusumo atau Didit Prabowo, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Kemudian, ada Menko PMK Pratikno, Ketua Dewan Ekonomi Luhut Binsar, Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono, Menko Pangan Zulkifli Hasan, dan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.
Selain itu, ada Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Yandri Susanto, Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni; Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi, Menteri ATR/Kepala BPN Nusron Wahid, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia, Menteri Agama Nasaruddin Umar.
Lalu Wamenlu Anis Matta, Wamen Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Riza Patria, Wamen Koordinator Bidang Hukum, HAM, Migrasi dan Pemasyarakatan Otto Hasibuan, Wamendagri Bima Arya Sugiharto, Wamen Transmigrasi Viva Yoga Mauladi, Cagub Jakarta Ridwan Kamil, Cagub Jawa Barat Dedi Mulyadi, hingga Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf.
Sebelumnya, Ketua Umum GSN Rosan Perkasa Roeslani menyampaikan bahwa GSN bertujuan menyatukan semua kekuatan, gagasan, dan sumber daya yang dimiliki Indonesia untuk satu tujuan yang sama, yaitu mewujudkan masyarakat Indonesia yang adil, makmur, sejahtera dan maju dengan lebih cepat.
Dia membandingkan peran strategis GSN dengan kebebasan pers dalam demokrasi modern.
Kebebasan pers, kata dia dilindungi oleh negara awalnya lahir sebagai anti tesis dan kemudian sebagai pelengkap terhadap konsep demokrasi Trias Politika sehingga media disebut Pilar keempat demokrasi.
"Demikian juga GSN kami harap bisa menjadi Pilar Kelima atau sintesis dari empat pilar demokrasi yang sudah ada. Dimana gagasan-gagasan besar bisa segera dimatangkan, diperjuangkan dan akhirnya diwujudkan dengan dukungan penuh dari negara dan partisipasi penuh dari masyarakat,” ujar Rosan.
Menurutnya, kolaborasi sejak awal antara GSN dan media massa adalah syarat mutlak untuk mensukseskan dan menyebarkan tujuan mulia Presiden Prabowo Subianto untuk menyatukan seluruh elemen bangsa.
"Visi GSN adalah menjadi organisasi yang merekatkan seluruh rakyat Indonesia. Dengan cara menampung dan mewujudkan gagasan-gagasan besar menjadi solusi-solusi konkrit bagi kehidupan masyarakat dan kemajuan bangsa.
Baca juga: Gerakan Solidaritas Nasional Terbentuk, Diharapkan Jadi Pilar Kelima Demokrasi
Baik rakyat Indonesia di dalam negeri maupun yang menjadi diaspora di seluruh dunia,” tambah Rosan yang sekaligus adalah Menteri Investasi dan Hilirisasi di Kabinet Merah Putih.
Rosan kemudian mencontohkan gagasan Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dalam proses singkat sejak Pilpres 2024, dapat langsung diwujudkan menjadi sebuah kebijakan nyata, sekaligus gebrakan dalam pemerintahan Prabowo - Gibran.
Itu adalah gagasan yang tidak lain berangkat dari hasil dialog antara para ahli di dalam Tim Kampanye Nasional (TKN).
Demikian juga gagasan untuk membebaskan jutaan petani dan nelayan dari hutang yang sudah membebani selama bertahun-tahun.
“Kita saksikan sendiri bagaimana proses yang dilalui bisa sangat singkat. Dari gagasan, menjadi dialog para ahli, hingga akhirnya dituangkan dalam kebijakan nyata pemerintah yang didukung penuh sumber daya, kelembagaan, dan anggaran yang dibutuhkan,” tambah Rosan.