BPOM, Bapanas, dan Barantin Jamin Anggur Shine Muscat di Indonesia Tak Berbahaya
Dari hasil uji residu, sampel anggur shine muscat dinyatakan tidak mengandung senyawa berbahaya.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
Pengujian sampel dari daerah Bandung, Pontianak, dan Bandar Lampung telah selesai dilaksanakan di laboratorium Pusat Pengembangan Pengujian Obat dan Makanan Nasional (PPPOMN).
Semua pengujian dengan parameter uji residu pestisida chlorpyrifos memperlihatkan hasil tidak terdeteksi chlorpyrifos.
Taruna Ikrar kemudian mengimbau agar masyarakat menjadi konsumen yang cerdas dalam membeli dan mengonsumsi makanan.
Masyarakat diimbau mengenali dan memilih pangan yang aman dan bermutu.
Memerhatikan, dan menerapkan cara penyimpanan pangan yang baik.
"Lalu, untuk buah-buahan yang dapat dikonsumsi langsung tanpa dikupas, disarankan untuk mencuci terlebih dahulu dengan air bersih [sebelum dikonsumsi],” imbau Taruna Ikrar.
Kepala BPOM juga mengingatkan pelaku usaha, termasuk importir, distributor, dan pengecer, untuk selalu mematuhi peraturan dan standar keamanan pangan yang telah ditetapkan.
Selain juga menjaga dan memastikan agar pangan yang diedarkan aman untuk dikonsumsi masyarakat.
"Pelaku usaha yang tidak mematuhi peraturan dan standar akan kami tindak tegas sesuai peraturan yang berlaku," tambah Taruna Ikrar kembali.
Sebagai langkah selanjutnya, BPOM bersama Bapanas dan Barantin akan terus melakukan pengawasan secara ketat terhadap anggur shine muscat yang masuk ke pasar Indonesia.
Masyarakat pun diimbau untuk tidak khawatir karena seluruh prosedur pengawasan dan pemeriksaan telah dilakukan dengan cermat dan teliti.