Tersangka Judi Online di Cengkareng Jakbar Raup Uang Rp10 Juta Tiap Transaksi
Polres Metro Jakarta Barat menggrebek sebuah rumah mewah yang dijadikan markas aktivitas judi onlin di kawasan Perumahan Cengkareng Indak Kapuk.
Penulis: Muhamad Deni Setiawan
Editor: Suci BangunDS
TRIBUNNEWS.COM - Polres Metro Jakarta Barat menggrebek sebuah rumah mewah yang dijadikan markas aktivitas judi online (judol) di kawasan Perumahan Cengkareng Indak Kapuk, Jakarta Barat.
Delapan orang tersangka ditangkap dalam penggerebekan itu. Empat tersangka ditangkap pada Kamis (7/11/2024) dan empat tersangka lain diamankan, Jumat (8/11/2024).
Para tersangka yang ditangkap di lokasi adalah RS (31), DAP (27), Y (44), ME (21), RF (28), RH (29), AR (22), dan RD (28).
Dilansir WartaKotalive.com, pelaku utama berinisial RS yang menjalankan bisnis pengumpulan dan pengiriman rekening untuk praktik judol di Kamboja disebut meraup jutaan rupiah tiap satu kali bertransaksi.
Berdasarkan penuturan Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Pol. M. Syahduddi, pelaku memperoleh Rp10 juta dalam satu kali mengirim handphone berisi aplikasi m-banking.
Sementara itu, sejak 2022 silam, pelaku sudah melakukan pengiriman sebanyak 1.081 kali.
"Rp10 juta itu terbagi-bagi, Rp2 juta untuk masyarakat ataupun warga yang memiliki nomor rekening dan juga si perekrut jaringan itu, perekrutnya," kata Syahduddi saat ditemui di lokasi penggerebekan, Jumat (8/11/2024).
"Jadi Rp500.000 untuk perekrut, warga diberikan Rp1 juta. Dan si R ini dapat sama sekitar Rp1,5 juta juga," sambungnya.
Terkait biaya pembelian handphone, ucap Syahduddi, pelaku memperoleh uang dari orang di Kamboja sebesar Rp2-3 juta, termasuk ongkos kirim.
"Ongkos kirim dan biaya-biaya koordinasi bahasanya. Jadi total dalam satu kali pengiriman itu dalam satu buku rekening tersangka mendapatkan uang Rp10 juta," ujarnya.
Meski uang Rp10 juta itu dibagi-bagi, Syahduddi menyatakan bahwa pelaku tetap mendapatkan uang berkali-kali lipat.
Baca juga: Fakta-fakta Penggrebekan Markas Judi Online di Cengkareng: Modus, Peran dan Jaringannya Terbongkar
"Apakah itu terkait dengan honor dia pribadi, termasuk juga untuk pembelian handphone dan juga untuk ongkos kirim dan juga biaya ekspedisinya," terangnya.
Syahduddi juga mengatakan, pelaku melakukan pengiriman ke Kamboja menggunakan jalur ekspedisi resmi yang sudah terkenal.
Begitu juga dengan bank-bank tempat penyimpanan rekening, pihaknya menyertakan semua bank, baik swasta maupun negeri.