3 Hal soal Sopir Truk Pemicu Kecelakaan di Tol Cipularang: Berkendara Seorang Diri, Alami Trauma
Terjadi kecelakaan beruntun di Tol Cipularang Km 92, Purwakarta, Jawa Barat, Senin (11/11/2024) pada pukul 15.00 WIB.
Penulis: Muhamad Deni Setiawan
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Terjadi kecelakaan beruntun di Tol Cipularang Km 92 atau Tol Purbaleunyi dari Bandung menuju Jakarta di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Senin (11/11/2024) pada pukul 15.00 WIB.
Berdasarkan laporan reporter Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama, kecelakaan maut yang dipicu rem blong truk trailer pengangkut kertas karton tersebut menyebabkan jatuhnya korban sebanyak 29 orang.
Rinciannya, 21 orang mengalami luka ringan, 7 orang luka berat, dan 1 orang anak berinisial S berusia 14 tahun meninggal dunia.
Adapun sopir truk yang menyebabkan kecelakaan beruntun tersebut, Rouf (43), telah diamankan pihak kepolisian.
Kepala Korlantas Polri, Irjen Aan Suhanan menyebut, saat mengendarai truk tersebut, Rouf seorang diri tanpa didampingi kernet.
“Untuk pengemudi juga termasuk yang kita rawat ada di sana ini pengemudi kita dapatkan tadi di kendaraan tersebut hanya sendirian artinya tidak ada kernet kita tadi ke TKP di situ turunan kurang lebih 5 kilo sampai TKP,” ucap Irjen Aan kepada wartawan, Senin (11/11/2024).
Sopir Alami Trauma
Aan Suhanan juga mengatakan pemeriksaan belum dilakukan karena sopir truk masih dalam keadaan trauma.
Ia juga menyebut bahwa sopir truk termasuk dalam korban yang luka-luka.
Saat ini masih menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Abdul Rozak Purwakarta.
Aan berujar, Polres Purwakarta telah mengirimkan tim psikolog untuk memberikan trauma healing kepada para korban luka.
Baca juga: Dugaan Penyebab Kecelakaan di Tol Cipularang, Polisi Sebut Sopir Tak Maksimalkan Engine Brake
Khususnya anak-anak yang menjadi korban dalam kecelakaan yang menewaskan satu orang tersebut.
“Polres Purwakarta sudah mengirimkan psikolog untuk melakukan trauma healing," terang Aan, Senin.
Sopir Diduga Tak Maksimalkan Engine Break
Berdasarkan pemeriksaan sementara, Aan menyebut, posisi persneling pada truk tronton yang bermuatan kardus diduga menjadi pemicu utama kecelakaan.
Persneling truk berada dalam posisi tinggi padahal sedang melaju di jalan menurun.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.